Dedi Mulyadi Siap Tularkan Kesuksesan ASAD Jaya Perkasa ke Tingkat Jawa Barat
Foto : Dedi Mulyadi Siap Tularkan Kesuksesan ASAD Jaya Perkasa ke Tingkat Jawa Barat
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Konsep sekolah sepakbola yang digagas oleh Dedi Mulyadi saat menjadi Bupati Purwakarta mulai menuai hasil. Para pemain dari sekolah sepakbola ASAD Jaya Perkasa aktif menyumbangkan kontribusi di tim nasional Indonesia.
Pada gelaran Jenesys Cup di Jepang, ASAD mengerahkan 4 pemainnya untuk membela timnas U-16. Mereka adalah Ahludz Dzikri, Yadi Mulyadi, Hamsa Lestaluhu dan M Talaouhu. Sebelumnya, pemain ASAD juga rutin mengisi starting eleven timnas U-14 dan timnas U-15.
Selama kejuaraan Jenesys Cup digelar, timnas U-16 yang dimotori oleh para pemain ASAD mampu menyuguhkan permainan atraktif. Mereka berhasil mengantarkan Indonesia ke babak final dan mengalahkan timnas Vietnam dengan skor 1-0. Gelar juara Jenesys Cup pun mereka bawa pulang ke Indonesia.
Keberhasilan ini semakin melecut semangat Dedi Mulyadi yang hari ini mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat. Dia berkomitmen sistem pembinaan di sekolah sepakbola ASAD Jaya Perkasa akan dia bawa ke tingkat Jawa Barat.
“Saya di Purwakarta mencoba mengelola sekolah sepakbola. Pemerintah hadir melakukan pembinaan mulai dari tahapan seleksi ke kampung-kampung. Hasilnya, Alhamdulillah para pemain kita selalu ada di starting eleven timnas Indonesia,” ungkapnya di Purwakarta, Selasa (20/3/2018).
Dedi yang saat dimintai keterangan sedang menerima kehadiran para pemain ASAD tersebut menilai pola pendidikan merupakan kunci. Karena itu, integrasi kurikulum cabang olahraga ke dalam dunia pendidikan menjadi perhatian khususnya jika terpilih dalam Pilgub Jawa Barat.
“Pemprov harus membuat sekolah sepakbola, satu kelas cukup 33 siswa. Fokus latihan sepakbola saja mulai dari taktik dan pembinaan skill pemain,” ungkap Bobotoh Persib ini.
Penggemar klub liga Inggris Chelsea dan klub liga Spanyol Real Madrid itu juga menekankan pembangunan mental dan karakter pemain. Seringkali, fasilitas dan kedisiplinan pemain menjadi kendala tersendiri.
“Kalau usia muda itu sering ego, sering jumawa, karakter ini harus kita kikis habis. Seluruh fasilitas penunjang latihan juga kita siapkan. Jangan sampai pemain kita tergoda oleh sebuah klub sebelum mental juaranya tercipta,” katanya.
Potensi Sepak Bola Jawa Barat
Keinginan kuat dari tokoh budaya Jawa Barat tersebut bukan tanpa dasar. Menurut dia, Jawa Barat memiliki kans besar untuk mengukir prestasi sepakbola baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Orang Jawa Barat itu kebanyakan penggemar sepakbola. Hitung saja berapa Bobotoh Persib. Energi ini harus disalurkan ke dalam pembinaan yang komprehensif. Saya kira kalau kita bangun tiga sekolah sepakbola di Jawa Barat, tujuan itu bisa tercapai,” ucapnya.
Dalam kesempatan pertemuan dengan Dedi Mulyadi, striker timnas U-16 dari ASAD Jaya Perkasa, Yadi Mulyadi mengungkapkan kebahagiaannya. Menurut dia, momen puncak bukanlah saat Indonesia mengalahkan Vietnam.
Dia lebih memiliki passion untuk mengalahkan raksasa sepakbola Asia, Jepang. Keinginan tersebut berhasil ia wujudkan saat timnya mengalahkan Jepang di semi final Jenesys Cup dengan skor 1-0.
“Kita di semi final bertemu dengan Jepang. Alhamdulillah berhasil kita kalahkan dengan skor 1-0. Saya senang sekali karena bisa mengalahkan Jepang. Ternyata. Allah swt berkehendak kami memenangkan kejuaraan. Di Final, kita berhasil mengalahkan Vietnam, skornya 1-0,” pungkasnya.