Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Kerahkan 2000 Petugas Bersihkan Stadion Si Jalak Harupat
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertindak cepat menanggapi keluhan Manajemen Persib Bandung dengan mengirimkan sebanyak 2000 orang tenaga kebersihan untuk membersihkan puing-puing bangunan di Stadion Si Jalak Harupat.(Redaksi)
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi bertindak cepat menanggapi keluhan Manajemen Persib Bandung seputar permasalahan aspek kebersihan dan kerapihan Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung.
Ia merespon dengan cara memberikan bantuan kepada Manajemen Persib Bandung sebanyak 2000 orang tenaga kebersihan untuk membersihkan puing-puing bangunan di Stadion Si Jalak Harupat. Bupati yang karib disapa Kang Dedi berjanji, Kamis atau Jumat para petugas tersebut akan mulai bekerja.
“Kita siapkan 2000 orang petugas kebersihan untuk ‘beberesih’ di Jalak Harupat. Stamina pemain harus kita jaga juga kan biar main bagus lawan Arema, jadi pas kalau tempatnya di Jalak Harupat. Lusa atau Jumat kita bergerak,” jelas Dedi di sela kegiatannya, Selasa (23/8/2016).
Sebagaimana diketahui, laga kandang Persib Bandung menjamu Arema Cronus dalam lanjutan Torabika Soccer Champioship 2016 batal digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage Kota Bandung. Maung Bandung akan bertanding melawan Singo Edan pada Sabtu (27/8/2016).
Kepastian tersebut diperoleh setelah Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) menyatakan bahwa stadion kebanggaan masyarakat Kota Bandung tersebut memiliki waktu yang sedikit untuk persiapan jelang pembukaan PON XIX sehingga tidak bisa digunakan untuk venue laga yang mempertaruhkan nama besar sepakbola Jawa Barat tersebut.
Manajer Persib Bandung Umuh Muhtar mengakui masih memiliki opsi stadion selain Stadion Gelora Bandung Lautan Api yakni Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung dan Stadion Galuh Ciamis.
“Tidak apa-apa, keputusan PB PON harus kita hormati. Masih ada Si Jalak Harupat dan Galuh Ciamis sebagai opsi alternatif,” kata Umuh.
Kedua alternatif stadion tersebut bukanlah tanpa kendala. Stadion Si Jalak Harupat terkendala aspek kebersihan dan kerapihan stadion, terutama puing-puing bangunan akibat aktifitas renovasi stadion tersebut yang sudah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu. Sementara Stadion Galuh Ciamis terkendala jarak yang jauh sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu kondisi fisik pemain.
“Di Jalak Harupat banyak puing bangunan, khawatir nanti pemain dan bobotoh tidak nyaman. Galuh lumayan jauh. Sementara ini laga penting yang harus dipersiapkan secara betul-betul,” kata Umuh.(*)
Editor : Dicky Zulkifly