Asian Games ke-18 Gunakan Teknologi 4.5G
Foto : Presiden Joko Widodo dalam lawatan ke Tiongkok di hari ketiga mengunjungi kantor Research and Development Huawei di Hangzhou, Senin (5/9/2016).(Yusuf Stefanus – headlinejabar.com)
HANGZHOU, headlinejabar.com
Presiden Joko Widodo dalam lawatan ke Tiongkok di hari ketiga mengunjungi kantor Research and Development Huawei di Hangzhou, Senin (5/9/2016).
Presiden didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif.
Tiba di kantor Huawei, Presiden Jokowi disambut oleh Pimpinan Huawei Technologies Sun Yafang dan jajaran pimpinan Huawei lainnya.
“Tiga hal yang dibahas dalam pertemuan itu, yakni masalah Asian Games, kerjasama untuk pelatihan bidang pelatihan vokasional di R&D Huawei dan smart city,” ujar Retno kepada wartawan usai pertemuan tersebut.
Untuk pembahasan tentang kerjasama Asian Games yang akan dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2018, Indonesia berharap teknologi 4.5G dapat diimplementasikan di Jakarta dan Palembang.
“Untuk detilnya, Pak Rudi (menkominfo) akan membahasnya besok di Kantor Pusat Huawei di Shenzhen,” imbuh Retno.
Retno juga memberikan gambaran betapa kuatnya Huawei dalam research and development (penelitian dan pengembangan) dimana dari 17 ribu pegawai yang dimiliki Huawei yang tersebar di 179 negara, 79 ribu pegawainya terkait dengan penelitian dan pengembangan.
“Dari persentase pegawainya, Huawei ini sangat kuat di reseach and development-nya,” ucap Retno.
Oleh karena itu, ucap Retno, bila kita berbicara tentang G20 terkait dengan tiga pilar, yakni inovasi, revolusi industri baru dan ekonomi digital.
“Dari semua tiga pilar ini ada satu roh yang memang harus kita perkuat yaitu research and development,” ujar Retno.
Untuk itulah di dalam pertemuan itu, pemerintah ingin perkuat kerjasama dengan Huawei di bidang research and development.
“Agar anak-anak Indonesia yang memiliki talenta yang tinggi, dapat memiliki kesempatan dididik di R&D mereka yang tersebar di Tiongkok, Amerika dan Eropa,” ujar Retno.
Kerjasama lainnya yang akan dikembangkan dengan Huawei adalah penguatan smart city. “Karena Bandung sudah kerjasama dengan Huawei untuk Safe City,” ujar Retno.(*)
Reporter : Yusuf Stefanus
Editor : Dicky Zulkifly