Usai Menasihati, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Lantas Kasih Rp10 Juta untuk Ibu Penyiksa Anak Ini
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Malam tadi Senin (13/6) sempat ramai sebuah posting konten anak yang kerap kali menerima pukulan orang tuanya sampai lebam. Penyebab kemarahan orang tua tersebut dikarenakan sang anak yang dipaksa bekerja sebagai pedagang selalu pulang dalam keadaan dagangan tidak laku alias tidak membawa uang.
Jika pun dagangan tersebut laku, uang hasil berdagang itu seringkali terjatuh saat anak bernama Sarah Amelia (7) beranjak pulang ke rumah sehingga dia pulang dengan tangan kosong. Kemarahan Ibu Sarah, Dedeh (29) selalu dia lampiaskan melalui pukulan langsung ke badan Sarah. Posting konten tersebut dilakukan oleh Akun Santi Ayu Ardani di Time Line Grup Facebook Purwakarta Peduli. Sontak berbagai respon yang mengutuk perlakuan Ibu yang tega menganiaya anaknya tersebut.
Bupati Purwakarta yang dikenal aktif bermain sosial media ini pun mendapati postingan tersebut dikirimkan oleh Akun Arine Ariand’ ke Akun Facebook Kang Dedi Mulyadi miliknya. Kemudian Dedi segera meminta agar Sarah dibawa beserta kedua orang tuanya ke rumah dinasnya di Jl Gandanegara No 25 Purwakarta hari ini Selasa (14/6). Siswa kelas 1 Sekolah Dasar ini tampak kikuk saat ditanya kabar oleh orang nomor satu di Purwakarta ini. “Sarah sehat?,” kata Kang Dedi menyapa.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menanyakan langsung alasan mengapa Dedeh tega berlaku keras terhadap anaknya. Padahal dengan beranak banyak, Dedeh memang terbukti tak ikut program keluarga berencana.(Redaksi)
Dengan geram Dedi langsung mengalihkan pandangannya kepada Ibu Sarah. Dia memberondong perempuan beranak empat tersebut dengan pertanyaan. “Kenapa Ibu siksa anak ibu, gak kasihan? Kalau anak ibu trauma siapa yang mau tanggung jawab? Anak ibu banyak kenapa tidak ikut KB? Akibatnya kan begini, ibu kesulitan ekonomi lalu gelap mata dan memukuli anak ibu sendiri,” kata Dedi geram.
Terbata-bata Dedeh menjawab pertanyaan Bupati Dedi Mulyadi. Ia mengatakan hal yang dia lakukan tidak bermaksud menyiksa melainkan ungkapan kekesalan kepada Sarah yang sering menghilangkan uang hasil dagang.
“Saya kesal pak, dagangan habis tapi uangnya tidak ada. Saya lempar Sarah memakai tas tetapi malah kena kancing tas yang terbuat dari besi, makanya lebam pak,” jawav Dedeh.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menggunting kuku Sarah Amelia (7) seorang anak yang sempat menerima kekerasan ibunya sendiri. Bupati Dedi berpesan jika kekerasan dilakukan kembali, ia tak segan untuk melapor pada pihak kepolisian.(Redaksi)
Dedi segera menasehati Dedeh dengan mengatakan bahwa hal yang dia lakukan adalah kekeliruan yang besar dan tidak mencerminkan sikap seorang ibu. Ia tidak segan melaporkan Dedeh ke kantor polisi jika perbuatan biadab tersebut kembali terulang.
“Ibu harus berhenti menyiksa anak ibu, kalau terus berlanjut saya laporkan ibu ke polisi. Supaya ibu tidak pusing urusan ekonomi, ini ada Rp10 juta untuk modal usaha,” tutur Dedi.
Bantuan Dedi tersebut bukan tanpa syarat, Dedeh diminta oleh Dedi agar berhenti menyiksa Sarah dan mengikuti program keluarga berencana baru kemudian uang tersebut dapat dia manfaatkan untuk modal usaha.
“Nanti kepala desa akan mengawasi ibu, apakah ibu masih menyiksa Sarah atau tidak. Kemudian ibu ikut KB atau tidak, baru uang ini bisa diambil,” pungkas Dedi.(*)
Editor : Dicky Zulkifly