Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil menilai, seluruh proyek pembangunan akan lebih efisien apabila ada pemanfaatan teknologi. Khususnya dalam hal ini pembangunan infrastruktur jembatan, perumahan massal dan pelabuhan sebagai pengganti reklamasi.
“Bahwa pembangunan nasional itu bukan upaya pemerintah saja. Bagaimana pun anggaran pemerintah berkontribusi sekitar 50 persen. Oleh sebab itu investasi swasta kita dorong. Alokasi APBN, kalau masih bisa dikerjakan swasta, kerjakan oleh swasta. Kalau tidak bisa, swasta kita dorong BPP,” jelas Sofyan Djalil dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat nasional, Rabu (20/4/2016).
Guna mewujudkan pembangunan nasional dan infrastruktur Indonesia yang mumpuni, diperlukan berbagai cara dan strategi. Antara lain melalu pendekatan spasial secara jelas, pembangunan pendidikan dan pembangunan perumahan serta pemukiman.
“Langkah-langkah yang diperlukan dalam musyawarah pembangunan nasional yaitu penajaman lokasi dan Integrasi sumber pendanaan, seperti dukungan belanja subsidi hibah, dana desa dan pembiayaan BUMN,” kata Sofyan.
Oleh Karena itu, pembiayaan APBN lebih diutamakan untuk kepentingan umum. Sementara BUMN fokus pada penugasan dari pemerintah.(*)
