Seskab: RUU Pertembakauan Tak Perlu Dibahas

Foto : Pramono Anung usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

JAKARTA, headlinejabar.com

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung memandang, pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertembakauan tidak berubah.

Sudah ada surat presiden (surpres) kepada pimpinan DPR, pemerintah menegaskan sikapnya terkait pembahasan RUU Pertembakauan tidak berubah.

Pada prinsipnya pemerintah menganggap peraturan yang ada sudah lebih dari cukup untuk mengatur yang ada.

Baca Juga  Presiden : Laporkan dan Bayar Tebusan Selagi Ada UU Tax Amnesty

“Pada prinsipnya hasil keputusan Rapat Terbatas (ratas), Presiden dan Wakil Presiden memutuskan untuk tidak melanjutkan pembahasan yang berkaitan dengan pertembakauan,” jelas Pramono Anung kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Terkait pembahasan RUU Pertembakauan itu, memang ada dua alternatif apakah pemerintah perlu mengajukan daftar isian masalah (DIM) atau tidak mengajukan DIM.

Sehingga dengan demikian, diutuslah Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Menteri Perdagangan untuk berbicara dengan DPR.

Baca Juga  Dalang Teror Belum Diketahui, Bom Sarinah Mirip di Paris

Tetapi, tegas Seskab, prinsip itu tetap dipegang karena itu sudah menjadi keputusan. “Sehingga dengan dengan demikian hal yang berkaitan dengan Rancangan Undang-Undang Pertembakauan pada prinsipnya pemerintah menganggap peraturan yang ada sudah lebih dari cukup untuk mengatur yang ada,” ujarnya.

Saat didesak wartawan apakah dengan adanya Surpres itu berarti pemerintah setuju dengan pembahasan, menurut Seskab, bukan begitu. Ia menyebutkan, ada dua alternatif apakah perlu pakai DIM atau tidak perlu pakai DIM. “Jadi dua-duanya itu prinsipnya adalah bahwa posisi pemerintah tidak berubah, begitu,” tegasnya.

Baca Juga  Korban Bom Sarinah 3 Polisi dan 3 Sipil

Soal adanya penafsiran bahwa dengan adanya Surpres berarti pemerintah setuju membahas RUU Pertembakauan, Seskab menegaskan, bahwa itu adalah keputusan Rapat Terbatas, dan dirinya tahu itu.(rls)

EDITOR : DICKY ZULKIFLY