Sembilan Kepala Daerah di Jawa Barat Bahas Percepatan Jalan Tol di Sukabumi

Foto : Sembilan kepala daerah di Jawa Barat serius mendorong pembangunan percepatan jalan tol koridor Bogor, Cianjur, Sukabumi dan Bandung.

SUKABUMI, headlinejabar.com

Sembilan kepala daerah di Jawa Barat serius mendorong pembangunan percepatan jalan tol koridor Bogor, Cianjur, Sukabumi dan Bandung. Karena tol tersebut dinilai bisa memperkuat konektivitas antar wilayah pengebangan Depok Bogor, Cianjur Puncak dan pengembangan daerah Sukabumi, Palabuhanratu dan cekungan Bandung.

“Pemprov Jawa Barat sudah merencakanan pembangunan 14 jalan tol dan dua jalan non-tol yakni Puncak 2 dari Bogor ke Cianjur serta jalan non-tol poros tengah Purwakarta,” terang Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar saat membuka acara Sukabumi Summit 2016 dengan tema mendorong percepatan pembangunan jalan tol koridor Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung di Kota Sukabumi, Kamis (15/12/2016) kemarin.

Satu dari 14 perencanaan jalan tol itu sudah beroperasi yakni Cikapali. “Sisanya masih ada yang akan menyelesaikan konstruksi dan sebagian lagi masih dalam perencanaan dan studi kelayakan,” terang Deddy.

Pembangunan tol koridor itu dibagi menjadi tiga tahap rencana. Koridor pertama Ciawi menuju Sukabumi yang pembangunannya selama 2009-2020 dengan panjang 54 kilometer dan estimasi pendanaan investasinya sebesar Rp7,8 triliun.

Baca Juga  Hadapi Era Digital, Presiden Jokowi : Kita Harus Gerak Cepat 

Koridor kedua meliputi Sukabumi menuju Ciranjang Kabupaten Cianjur pada 2016-2012 sepanjang 28 kilometer dengan estimasi pendanaan investasi Rp5,86 triliun.

Sedangkan koridor ketiga dari Ciranjang menuju ke Padalarang pada 2018-2023 sepanjang 33 kilometer dengan estimasi pendanaan investasi sebesar Rp6,12 triliun.

“Pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) yang sampai sekarang belum kunjung selesai merupakan bagian dari koridor Ciawi-Sukabumi,” tukas Deddy.

Pembangunan jalan tol Bocimi terbagi dalam empat seksi. Seksi I meliputi Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer, Seksi II meliputi Cigombong-Cibadak sepanjang 9 kilometer, Seksi III meliputi Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 13,7 kilometer, dan Seksi IV meliputi Sukabumi Barat-Sukabumi Utara sepanjang 13,05 kilometer.

Biaya pembebasan lahan di empat seksi itu mencapai Rp824 miliar. “Total pendanaan investasinya mencapai Rp7,8 triliun,” sebut Deddy.

Pembangunan jalan tol koridor Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung juga diharapkan bisa mendukung keberadaan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang terus didorong menjadi Global Geopark Network UNESCO.

Baca Juga  Presiden Ajak Ulama Perangi Ormas Berpaham Radikal

Targetnya, pada akhir 2017, Geopark Ciletuh bisa menjadi Global Geopark Network UNESCO. “Kita juga terus mengembangkan jalur Jakarta-Cibadak-Cikidang-Palabuhanratu dan Bandara Citarate yang bisa menjadi infrastruktur pendukung Geopark Ciletuh,” terangnya.

Ia tak memungkiri pembangunan jalan tol Bocimi relatif lama. Satu di antaranya permasalahan terbilang lambatnya pembangunan jalan tol karena investor.

Awal dilakukannya ground breaking pada akhir 2011 lalu, pembangunannya terkendala masalah investor. “Awalnya pembangunan itu dilakukan pihak Bakrie. Kemudian dialihkan ke pihak MNC,” tegasnya.

Laporan terakhir yang diterima Pemprov Jabar, sebut Deddy, setelah dilakukan kembali groundbreaking kali keduanya pada 2015, hingga September 2016, pembebasan lahan pada Seksi I sudah mencapai 95,11 persen dengan tingkat pengerjaan konstruksi baru mencapai 14,5 persen.

“Targetnya, Seksi I dari Ciawi-Cigombong akan rampung akhir 2017,” bebernya.

Bagi Deddy, pembangunan ruas jalan tol Bocimi sangat penting keberadaannya dan dinantikan masyarakat. Dalihnya, dengan kepadatan kendaraan sebanyak 15 ribu unit per hari, berdampak terhadap tingkat kemacetan yang tak bisa dihindari.

Baca Juga  Menkopolhukam: Saracen Pecah Belah Kesatuan Bangsa

“Makanya, dari kegiatan ini (Sukabumi Summit) diharapkan kita bisa memperoleh informasi secara gamblang dan akurat terkait progres dan hambatan di lapangan,” pungkasnya.

Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengaku kegiatan Sukabumi Summit merupakan sebuah upaya untuk mendorong segera terwujudnya jalan tol koridor Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung. Selama ini Kota Sukabumi sangat terdampak dengan tingkat kemacetan di ruas-ruas jalan utama.

“Ini kan sebagai sebuah upaya. Kita undang kepala-kepala daerah di wilayah tengah Jawa Barat untuk bersama-sama mendorong percepatan pembangunan jalan tol itu,” terang Muraz.

Pada Sukabumi Summit 2016 kemarin, sejumlah kepala daerah hadir. Di antaranya Wali Kota Bandung Ridwal Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, serta Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman. 

Selain itu hadir juga anggota DPR RI dari dapil Sukabumi seperti Heri Gunawan, Dewi Asmara, serta Ribka Tjiptaning. Mereka menandatangani deklarasi mendorong percepatan pembangunan jalan tol.

Reporter : Riri Satiri

Editor : Dicky Zulkifly