Presiden Singgung Pemprov Jabar Terkait Infrastruktur

JAKARTA, headlinejabar.com

Presiden Joko Widodo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat lebih bersinergi dengan pemerintah pusat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di lapangan.

Beberapa persoalan yang ada misalnya pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur perbatasan DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Saya minta gubernur maupun pemerintah daerah bisa lebih proaktif dan terus bersinergi dengan pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih dihadapi di lapangan,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Jawa Barat, di Kantor Presiden, Rabu (3/5/2017).

Baca Juga  KEK Sorong Disiapkan, Sambut Percepatan Papua Membangun

Presiden melanjutkan, pembebasan lahan maupun mengantisipasi dari setiap dampak proses pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur yang ada di Provinsi Jawa Barat. 

“Karena saya yakin pembangunan infrastruktur ini akan menjadi sebuah fondasi bagi pergerakan ekonomi yang lebih cepat dan merata di Jawa Barat,” ujar Presiden Joko Widodo.

Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dan menjadi salah satu daerah penyangga Ibu Kota Jakarta menjadikan Provinsi tersebut memiliki posisi yang sangat strategis.

Selain itu, Jawa Barat juga memiliki keterkaitan ekonomi yang kuat dengan DKI Jakarta. Oleh karena itu, antara kedua provinsi ini diperlukan konektivitas dan sinergi yang baik.

Baca Juga  Innalillahi, 3 dari 4 Bayi Kembar Meninggal Dunia

“Bukan saja keterkaitan dalam penyediaan bahan baku dan tenaga kerja, tapi juga terkait dengan penyediaan pelayanan dan fasilitas publik khususnya transportasi dan permukima, Juga dalam menampung investasi di sektor industri pengolahan dan industri jasa yang tidak mungkin lagi dilakukan oleh DKI Jakarta,” ungkapnya.

Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tumbuh sebesar 5,67 persen meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 5,04 persen. Presiden meminta agar Jawa Barat dapat memacu pertumbuhan ekonominya lebih tinggi lagi. 

Baca Juga  Ternyata Miliki NIK Ganda Tak Diakui Negara

Hal tersebut dimaksudkan agar dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi. Sebab, berdasarkan data yang dimilikinya, tingkat pengangguran di Provinsi tersebut masih tergolong tinggi.

“Karena data yang saya peroleh menunjukkan peningkatan jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2016 sebesar 8,89 persen, sedikit mengalami peningkatan dari 8,72 persen di tahun 2015,” ucap Presiden. 

REPORTER : YUSUF STEFANUS

EDITOR     : DICKY ZULKIFLY