Presiden : Reshuffle Jilid II untuk Kurangi Kesenjangan Ekonomi dan Wilayah

Foto : Barisan para menteri kabinet kerja Jokowi pasca kebijakan reshuffle jilid II di Istana Merdeka, Jakarta.(Yusuf Stefanus – headlinejabar.com)

JAKARTA, headlinejabar.com

Setelah mengevaluasi selama dua minggu, Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo melakukan pergantian dan pergeseran sejumlah menteri dan lembaga negara.

Reshuffle jilid II dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan kesenjangan antara wilayah. Pergantian dan pergeseran sejumlah menteri dalam kabinet kerja dengan dalih penyegaran.

“Oleh karena itu saya selalu ingin berusaha maksimal agar bisa bekerja lebih cepat bisa bekerja lebih efektif bekerja dalam tim yang solid yang saling mendukung hasilnya nyata dan waktu yang secepat-cepatnya berdasarkan pertimbangan tersebut,” jelas Presiden Jokowi, Rabu (27/7/2016).

Baca Juga  Ekspor dengan Kapal Besar Hemat Biaya USD 300

Dengan demikian, Presiden dan Wakil Presiden memutuskan untuk merombak kabinet kerja untuk kali kedua dalam masa jabatan pemerintahannya.

“Hari ini saya dan wakil presiden memutuskan melakukan perubahan Kabinet Kerja yang kedua Adapun perubahan yang dilakukan adalah sebagai berikut yang pertama kami melakukan pergeseran posisi beberapa menteri dan ketua lembaga,” ujar Presiden Jokowi dalam pembukaan pidatonya.

Penguman dilakukan di halaman Istana Merdeka pada pukul 11.20 WIB tadi. Presiden menilai reshuffle jilid II ini untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Presiden membutuhkan kecepatan dalam bertindak agar rakyat cepat merasakan perubahan.

“Untuk mengurangi pengangguran untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Saya menyadari bahwa tantangan-tantangan terus berubah dan membutuhkan kecepatan kita dalam bertindak. Kecepatan kita dalam memutuskan, kita harus bertindak yang langsung dirasakan oleh rakyat yang dinikmati oleh rakyat dalam jangka pendek dan jangka menengah maupun jangka panjang,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga  Gubernur DKI: Aksi Teror Tidak Menganggu Persiapan Asean Games

Menjelang dua tahun pemerintahan, Indonesia dihadapkan pada tantangan-tantangan yang tidak ringan. Mulai dari pengentasan kemiskinan, dimana pemerintah harus mengurangi kesenjangan ekonomi yang kaya dengan miskin.

“Kesenjangan antara wilayah inilah masalah yang harus kita percepat penyelesaiannya. Kita harus memperkuat ekonomi nasional untuk menghadapi tantangan tantangan ekonomi global tantangan ekonomi yang sedang melambat dan sekaligus penuh persaingan penuh kompetisi kita harus membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk rakyat,” papar Jokowi.

Berikut daftar menteri baru tersebut:

Baca Juga  Lintasarta Luncurkan GPU Merdeka

1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto
2. Menteri Keuangan Sri Mulyani
3. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo
4. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
5. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
6. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
7. Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto
8. Menteri ESDM Archandra Tahar
9. Menteri PAN dan RB Asman Abnur
10. Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan
11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil
12. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong
13. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.(*)

Reporter : Yusuf Stefanus
Editor : Dicky Zulkifly