Presiden Berharap Dokumen Buruh Migran Dapat Segera Disepakati

MANILAheadlinejabar.com

Menurut Presiden Joko Widodo, pertemuan antara Pemimpin ASEAN dengan delegasi ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Summit Hall, Philippine International Convention Center (PICC), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pertemuan dengan AIPA memiliki makna yang sangat penting.

“Ini adalah kesempatan antara eksekutif dan legislatif bertukar pikiran dan bersinergi guna memajukan agenda-agenda vital di masyarakat ASEAN,” ucap Presiden, Minggu (30/4/2017).

Baca Juga  Rancangan RAPBN 2019, Waspada Dinamika Ekonomi

Lebih lanjut Kepala Negara mengatakan bahwa tahun ini ASEAN telah berusia 50 tahun sehingga tekad untuk menjadikan ASEAN sebagai asosiasi yang ‘people centered’ dan ‘people oriented’ harus dirasakan oleh masyarakat ASEAN.

Namun tidak sedikit dari pekerja migran tersebut mengalami perlakuan tidak manusiawi, menjadi korban dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan hak-hak nya tidak dihormati.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Kerahkan Puluhan Ribu Massa Bebersih DAS Cilamaya

Oleh sebab itu, Presiden mengingatkan bahwa upaya ASEAN untuk memberikan perlindungan terhadap buruh migran menjadi sangat penting artinya. Demikian pula peran dari parlemen negara-negara ASEAN sangat penting untuk memperhatikan isu tersebut.

“Saya harapkan dukungan dari para delegasi AIPA di masing-masing parlemennya untuk mendukung pemajuan hal ini. Saya berharap dokumen perlindungan buruh migran dapat disepakati pada tahun ini. Untuk membuktikan ‘we do care’,” ucap Presiden mengakhiri pidatonya.

Baca Juga  Sertifikasi Tanah Masih di Bawah Target Nasional

Sebelum mengikuti pertemuan Pemimpin ASEAN dengan AIPA, Presiden bersama Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN menandatangani “ASEAN Declaration on the Role of the Civil Service as a Catalyst for Achieving the ASEAN Community Vision 2025.

REPORTER : YUSUF STEFANUS

EDITOR       : DICKY ZULKIFLY