Presiden Ajak Santri Sebarkan Nilai Kesantunan

Foto : Presiden Jokowi saat mengunjungi Pondok Pesantren At-Taufiqy di Desa Rowokembu, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (8/1/2017).

PEKALONGAN, headlinejabar.com

Presiden Joko Widodo mengajak para santri untuk menyebar kebaikan dan nilai kesantunan. Di tengah fenomena penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong peran para santri terhadap hal tersebut dinilai penting.

“Marilah kita ajak semuanya untuk mengembangkan nilai-nilai kesantunan, nilai-nilai kesopanan, nilai-nilai budi pekerti yang baik. Saya lihat ada banyak sekali yang sudah diberikan Romo Kyai kepada para santri,” jelas Presiden Jokowi saat mengunjungi Pondok Pesantren At-Taufiqy di Desa Rowokembu, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (8/1/2017).

Baca Juga  IOH Berikan Dukungan Layanan Telekomunikasi Gratis bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Kepala negara juga menitipkan pesannya kepada seluruh santri yang ada di pondok tersebut.

“Saya kira ini perlu ditularkan keluar agar ajaran Nabi, akhlak yang baik, itu betul-betul bisa kita punyai dari generasi-generasi Indonesia yang akan datang,” terangnya.

Presiden juga mengapresiasi pengajaran dan aktivitas yang dilakukan di Pondok Pesantren At-Taufiqy. Selain karena suasana pondok yang sejuk dan bersih, secara khusus Presiden menyampaikan kegembiraannya setelah mendengar bahwa para santri diajarkan teknik pembuatan pupuk kompos sebagai olahan dari sampah yang ada di sekitarnya.

Baca Juga  Pemimpin Daerah Punya Wewenang Kerahkan TNI-Polri

“Saya melihat kegiatan tadi, yang disampaikan oleh Pak Kyai, pembuatan sampah menjadi kompos,” kata Jokowi.

Ini juga sebuah pendidikan vokasi yang sangat baik untuk para santri. Presiden menghargai apa yang sudah diberikan oleh Romo Kyai kepada para santri.

“Yang nantinya akan memberikan generasi-generasi yang akan datang yang tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga pintar di dalam berteknologi,” ujar presiden.

Baca Juga  Presiden Ingin Tokoh Pers Djamaluddin Abdinegoro Dibuatkan Museum

Reporter : Yusuf Stefanus
Editor : Dicky Zulkifly