Perlu Kolaborasi Formal Leader dan Informal Leader Cegah Terorisme di Kota Bandung

BANDUNG, headlinejabar.com
Wakil Walikota Bandung Oded M Danial mengatakan, aliran sesat, radikalisme, dan terorisme menurut tidak dibernarkan ajaran agama manapun. Untuk mengantisipasi paham radikalisme, aliran sesat, dan terorisme, Oded berharap terjadi kolaborasi antara formal leader, atau kepala daerah dan informal leader, atau tokoh masyarakat.
“Saya berharap kepada para tokoh masyarakat, karena saya percaya suatu bangsa, suatu warga tidak bisa hanya mengandalkan formal leader,” kata Oded.
Wawali Oded usai membuka seminar terkait Antisipasi Terhadap Aliran Sesat, Radikalisme, dan Terorisme dengan pengembangan rasa cinta terhadap NKRI di Hotel Amaroossa Jl Aceh No 71 A Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/5/2016).
“Sesungguhnya ajaran Illahiyah, ajaran Rabbani yang datang dari Tuhan YME pasti akan menolak ajaran sesat seperti apapun bentuknya,” tegas Oded.
Seminar diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung dengan menghadirkan narasumber Dekan FISIP UIN Sunan Gunung Djati, Sahya Anggara, Guru Besar Fakultas Hukum Unpad, Eman Suparman, serta Mayor TNI AD, Oo Suharto.
Acara ini diadakan terkait maraknya gerakan radikal, aliran sesat hingga terorisme yang meresahkan masyarakat belakangan ini di Indonesia, khususnya lingkungan Kota Bandung. Menurut Oded, tokoh masyarakat seperti ustad, pemimpin ormas, dan sebagainya lebih mudah diterima oleh warga.
Sementara itu menurut salah seorang narasumber Sahya Anggara, dengan persatuan dan kerja sama antara kepala daerah dan tokoh masyarakat, rasa nasionalis, mental agamis, dan gotong royong akan berkembang dengan baik.
“Kekuatan mental agamis, rasa nasionalis, dan gotong royong dapat menjadi pagar yang kuat dalam menghadapi aliran sesat yang berkembang di Indonesia,” kata Sahya.
Oleh karena itu dengan pengembangan rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, warga Kota Bandung diharapkan siaga terhadap gerakan-gerakan seperti aliran sesat, paham radikal, dan terorisme.(*)

Reporter : Aga Gustiana
Editor : Dicky Zulkifly
Baca Juga  Ratusan Calon Jamaah Umroh Marah-marah di Agent Travel