Peringati Harkitnas, Apresiasi Kreasi Sineas Muda
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional tahun 2017, anak-anak muda Purwakarta yang tergabung dalam “Sinema Merah” menyelenggarakan nonton bareng film pendek karya para sineas muda di Inspired Cafe and Lounge, Jumat (19/5/2017) malam.
Acara yang dihadiri ratusan penonton tersebut menampilkan 4 karya film garapan sutradara muda. Diawali dengan penampilan “Ayo Kita Pulang” karya Ahmad Septian Nugraha, “Roekmana Reportoire” besutan Idan Firdaus, “Toilet sedang dalam Perbaikan” oleh Ridho Ibadurahman dan “It’s not your home anymore ” kreasi Idan Firdaus bersama Roufly Nasution.
Usai menonton film dengan durasi rata-rata 10 menit tersebut, digelar diskusi dan tanya jawab. Apresiasi dari penonton menambah kehangatan diskusi dalam acara yang dikemas sederhana dan santai tersebut.
Dalam paparannya, Ahmad Septian Nugraha mengungkapkan bahwa awal mula dirinya membuat film tersebut karena bagian dari tugas kuliahnya.
“Film ini saya buat sebenarnya karena tuntutan tugas matakuliah. Walau demikian, saya sangat senang dalam membuatnya. Saya menjadi tertantang untuk membuat film berikutnya,” ujar alumnus Universitas Mercu Buana Yogyakarta tersebut.
Senada dengan rekannya, Idan Firdaus yang telah menggarap puluhan film pendek menuturkan bahwa membuat film itu mengasah kreatifitas diri.
“Saya kira membuat film itu tidak sulit asal ada kemauan. Inspirasi dan imajinasi kita akan mendorong kreatifitas dalam menyusun sebuah film. Tentu hal-hal teknis lainnya perlu dipelajari, tapi mudah kok,” ujar lulusan STT Telkom Bandung ini.
Hadir dalam penayangan dan diskusi tersebut, Kabid Kepemudaan, Ahmad Arif Imamulhaq. Arif memberikan apresiasi atas karya para sineas muda tersebut.
Atas nama pemerintah daerah, kapihaknya menyampaikan penghargaan atas kreasi para sineas muda asal Purwakarta. Saya berharap tidak berhenti disini. “Tumbuhkan dan kembangkanlah potensi dan kemampuan berkarya dalam membuat film ini bagi kalangan generasi muda Purwakarta, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa”, ungkapnya.
Sebuah karya film, lanjut Arif, tidak melulu menampilkan tontotan melainkan juga mesti membawa pesan-pesan moral. Pesan atas nilai-nilai yang positif, baik dari agama maupun tradisi. Karena apapun di dunia ini, jika tidak bernilai tak adalah gunanya.
“Dan, kepada generasi muda, bangsa ini mengamanatkan semangat perjuangan yang diliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan dan persatuan, kebhinekaan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY