Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, menyoal permasalahan tata ruang dan zonasi pembangunan di Kota Depok, Jawa Barat. Kota yang lebih dienal sebagai Kota Petir ini mengalami pembangunan kurang merata.
Sejauh ini pembangunan di Kota Depok banyak difokuskan di seputar Jalan Margonda. Padahal, wilayah tersebut saat ini dirasakan sudah terlalu padat.
Pembangunan Kota Depok bisa dikatakan salah kaprah, emua bermuara di satu titik, yaitu Margonda. Kawasan Margonda Kota Depok, saat ini diduduki pembangunan fisik hampir dari semua sektor. Di antaranya perkantoran, perumahan, apartemen sampai mall.
Atas kondisi itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Depok, Hamzah beranggapan sudah saatnya pembangunan dilakukan di wilayah lain. Yaitu di wilayah timur dan barat Kota Depok. Hal ini disamapaikan mengingat tinjauan padatnya arus lalu lintas yang bertumpu di jalan Margonda.
“Kita ingin pembangunan dapat merata di sisi Timur dan Barat jangan pembangunan di fokuskan di Jalan Margonda saja karena kondisi jalan yang sudah tidak memungkinkan lagi macet setiap hari apa lagi di hari sabtu dan minggu,” jelas Hamzah kepada headlinejabar.com di DPRD Kota Depok, Selasa (26/4/2016).
Hamzah yang duduk di komisi perizinan menilai, pembangunan Kota Depok saat ini sudah selayaknya difokuskan di sisi lain. Khususnya pembangunan apartemen dan rumah sakit. Sejauh ini sudah ada rencana pembangunan dilakukan di wilayah timur yaitu Tapos.
“Sudah ada rencana pembangunan RSUD di wilayah Tapos. Karena pembangunan semua bertahap, jadi kita harus lakukan pembebasan lahan dan detail engineering design (DED)-nya harus jelas. Khususnya di pemerintahan Idris-Pradi, pembangunan RSUD harus berjalan,” paparnya.
Tidak sampai di situ, Hamzah juga menyampaikan wacana pembangunan lima gelangang olahraga juga akan dilakukan di wilayah timur dan barat. Yang jelas, kata Hamzah, pembangunan dilakukan secara bertahap.
“Tidak bisa secara bersamaan, mungkin di Tapos dahulu kita bangun karena keinginan adanya stadion bertaraf nasional. Ini bersamaan kembalinya Persikad ke Kota Depok. Merupakan suatu kembagaan bagi warga Depok apabila kita mempunyai stadion yang bertaraf nasional yang dapat menampung ratusan penonton,” tutup dia.(*)