Menteri Saleh Resmikan Perluasan Pabrik IBR
Foto : Menteri Perindustrian Berkunjung ke Purwakarta Resmikan Perluasan Pabrik PT IBR
PURWAKARTA, HeadlineJabar.com Menteri Perindustrian Republik Indonesia Saleh Husni resmikan perluasan pabrik serat rayon PT. Indo Bharat Rayon (IBR) di Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Senin (12/10/2015).
Dalam agenda tersebut menteri kabinet Jokowi-Jk itu juga menggelar dialog bersama sejumlah investor. Sebelum ke lokas pabrik, Saleh Husni disambut Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Balai Nagari Pemda Purwakarta.
Pada kesempatan tersebut, bersama para investor mereka bicara tentang perkembangan industri, dimana PT IBR merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar asal India yang perkembanganya dianggap cukup pesat.
Ini menjadikan Purwakarta salah satu lokasi tujuan utama investasi di bidang manufaktur di Jawa Barat. Dimana tenaga kerja yang terserap di sektor industri di Purwakarta sekitar 20 persen.
“Purwakarta menjadi pusat pertumbuhan industri dan investasi, sampai dengan pertengahan 2015 tercatat pertumbuhan ekonomi Purwakarta sebesar 5,9 persen. Sementara, angkatan kerja sebesar 404.900 orang dengan sekitar 20 persen bekerja di bidang industri serta 382.000 orang lainnya siap bekerja di berbagai sector,” ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Husin menyebut, di Indonesia saat ini industri tekstil terus menggeliat dengan peningkatan produksi dan aliran investasi luar negeri maupun dalam negeri. Kondisi ini membuat pelaku industri tetap optimistis dengan prospek bisnis dan penanaman modal di Indonesia.
Sampai triwulan II-2015 sekarang, investasi di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) telah mencapai Rp 3,95 triliun dengan komposisi 55,8 persen untuk PMA dan 44,2 persen untuk PMDN.
Industri padat karya tersebut menyerap tenaga kerja sebesar 10,6 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur dan menyumbang 1,22 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai ekspor yang saat ini mencapai USD 12,7 miliar/tahun diharapkan akan terus meningkat.
“Investasi TPT yang hampir Rp 4 triliun itu menguatkan keyakinan industri kita tetap tumbuh. Optimisme pelaku industri sejalan dengan upaya pemerintah mempertahankan iklim usaha tetap kondusif,” tuturnya.
Pertumbuhan investasi juga menunjukkan sektor TPT masih memiliki peluang yang sangat besar untuk terus ditingkatkan dan mampu berkompetisi secara global. Terlebih pemerintah juga mendorong kinerja industri ini terus membaik. Di antaranya dengan meningkatkan upaya pengendalian impor dan pengamanan pasar dalam negeri melalui kebijakan non-tarif.
“Kami optimis penanaman modal dan pengembangan industri akan terus melaju seiring digulirkannya paket-paket kebijakan ekonomi. Kondisi ini akan memberi kepastian bagi dua pihak sekaligus yaitu pengusaha dan juga pekerja. Bisnis berjalan dan lapangan kerja meningkat,” tutur dia.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan dengan banyaknya industri semestinya mendatangkan geliat ekonomi bagi masyarakat di daerah tempat lokasi abrik berdiri. Misalnya dengan cara pemerintah pusat dalam hal ini kementerian perindustrian untuk bisa membagi hasil pajak dari sektor industri antara Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah. Salah satunya pajak ekspor dan bagi hasil pajak pendapatan perusahaan.
“Ya, harusnya hasil kegiatan industri bisa ada dana bagi hasil ke daerah. Sebab industri juga menyumbang pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya daerah. Kami minta pemerintah pusat bisa mengatur dana bagi hasil. Sehingga masyarakat desa yang tempat tinggalnya banyak berdiri pabrik dapat lebih sejahtra,” tutur dia. Usulan Bupati Purwakarta tersersebut disambut baik Menteri Perindustrian. Pihaknya berjanji akan membahasnya dalam rapat kabinet.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar menambahkan, pengembangan industri Purwakarta turut mempercepat pertumbuhan ekonomi provinsi. Infrastruktur sisi timur Jabar terus meningkat sehingga investasi akan terus masuk dan nantinya akan mengimbangi kawasan barat.
“Investasi PMA 34 persen di Jawa Barat. Hanya ada 4 kabupaten yang punya kawasan industri khusus yaitu Bekasi, Bogor, Purwakarta dan Karawang,” jelas Dedi Mizwar.(dzi)