Menlu Keluarkan 9 Poin Terkait Penyanderaan WNI

JAKARTA, headlinejabar.com
Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengupayakan penyelamatan 10 warga Negara Indonesia (WNI) yang ditahan militan Filipina, Abu Sayyaf. Mereka merupakan anak buah kapal korban pembajakan. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengeluarkan 9 poin pernyataan terkait penyanderaan tersebut.
Menlu Retno menegaskan, koordinasi dan komunikasi dalam tiga hari terakhir semakin diintensifkan. 
“Komunikasi saya dengan Menlu Filipina sangat intensif. Komunikasi terakhir saya lakukan pagi ini pukul 08.13 WIB,” kata Menlu Retno kepada wartawan di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Belum diketahui pasti apakah Indonesia akan membayarkan uang tebusan yang diminta militan untuk membebaskan korban. Sejauh ini penjajakan pilihan terbaik terus dilakukan. Kementerian sendiri telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga ABK.
“Sebagaimana yang saya sampaikan Selasa lalu, keselamatan ABK menjadi acuan utama kita,” tegas Retno.
Berikut statement Menlu terkait penyanderaan ABK WNI di Filipina :
1. Upaya penyelamatan 10 ABK WNI terus dilakukkan.
2. Dalam 3 hari terakhir, koordinasi dan komunikasi semakin diintensifkan.
3. Komunikasi saya dengan Menlu Filipina sangat intensif. Komunikasi terkahir saya lakukan pagi ini pukul 8.13 WIB.
4. Secara paralel, kolega saya juga lakukan komunikasi dengan para counterpart-nya.
5. Penjajakan opsi terbaik terus dilakukan.
6. Sebagaimana yang saya sampaikan Selasa yang lalu keselamatan ABK menjadi acuan utama kita.
7. Informasi mengenai pergerakan, posisi dan kondisi para sandera dari waktu ke waktu kita peroleh.
8. Kemenlu telah lakukan komunikasi dengan pihak keluarga ABK.
9. Dukungan Pemerintah Filipina sangat krusial bagi upaya yang akan kita lakukan. Indonesia menghargai kerja sama dan dukungan yang baik yang diberikan Pemerintah Filipina sejauh ini.
Terkait penyanderaan, dua kapal diketahui milik Tunda Brahma 12 dan kapal Tongkang Anand 12 yang membawa 7000 ton batubara dalam perjalanan dari Sungai Puting Kalimantan Selatan, menuju Batangas Fililina Selatan.(*)

Reporter : Yusup Stepanus
Editor : Dicky Zulkifly
Baca Juga  Presiden Minta Antar Lembaga Negara Samakan Visi