Lepas Kirab Api PON XIX, Bupati Purwakarta Minta Atlit Tiru ASSAD 313
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melepas kirab api PON XIX.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Setelah semalam bersemayam di Purwakarta, hari ini Sabtu (10/9/2016) Api PON XIX Jawa Barat diarak menuju Kabupaten Karawang. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi terlihat langsung melepas kirab api PON XIX yang pada tahun ini mengambil tagline ‘Berjaya di Tanah Legenda’ tersebut di Taman Maya Datar Purwakarta.
Dedi yang tampak hadir dengan mengenakan kaos PON XIX namun tetap menggunakan iket khas Sunda tersebut dalam sambutan singkatnya mengatakan Pekan Olahraga Nasional kali ini harus menjadi spirit kejujuran, sportivitas dan persatuan karena menurut dia, karena olahraga nama sebuah bangsa dapat menjadi besar.
“Olahraga itu alat pemersatu. Kobaran api PON XIX ini harus menjadi semangat berkobarnya jiwa kita demi kemajuan olahraga di Indonesia,” kata bupati yang akrab disapa Kang Dedi.
Dedi pun sempat memberikan komentar tentang pembinaan atlit berprestasi. Menurut dia, orientasi dari pembinaan atlit adalah prestasi, maka untuk mencapai terwujudnya orientasi tersebut diperlukan sistem pembinaan yang baik. Tidak hanya sistem, kejujuran pun menurut dia adalah variabel penting yang harus dimiliki oleh seluruh stakeholder olahraga di semua tingkatan.
“Kalau mau prestasi, maka pembinaannya harus tepat. Prinsipnya kejujuran dan sportivitas, jadi tidak boleh kita tidak jujur, harus jujur. Tidak melulu berorientasi medali,” kata Dedi.
Contoh konkret yang dikemukakan oleh Dedi menyoal pembinaan atlit yang sudah memiliki sistem yang baik adalah Tim Sepakbola ASSAD 313 Jaya Perkasa Purwakarta. Tim yang terdiri dari para pemain muda tersebut saat ini telah berhasil menjadi juara nasional dalam perhelatan Liga Pelajar U-14 Piala Menteri Pemuda dan Olahraga di Sidoarjo setelah sebelumnya berhasil mengalahkan perwakilan Tim Jawa Timur yang dikenal memiliki kultur sepakbola yang keras.
“Coba lihat ASSAD 313 Jaya Perkasa, mereka lahir dari sistem pembinaan yang baik. Fokusnya main bola saja dan belajar bahasa Inggris,” ujar Dedi
Selain pembinaan, Menurut Dedi jaminan masa tua untuk atlit berprestasi pun harus diperhatikan oleh pemerintah agar tidak terdengar lagi kabar terdapat atlit yang pada masa tua harus menjalani profesi sebagai pemulung.
“Atlit itu bisa berjaya saat muda dan di usia emasnya. Menginjak masa tua, harus ada proteksi dari pemerintah untuk kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga muda berjaya, tua juga berjaya. Semoga Jawa Barat berjaya di tanah legenda,” pungkas bupati yang saat ini menjalani masa jabatan untuk periode kedua.
Dedi kemudian menyerahkan Api PON XIX tersebut kepada dua atlit asal Purwakarta yakni Amin Suryana seorang atlit balap sepeda peraih medali perak pada PON Jawa Timur dan Asnawir seorang atlit dayung peraih medali emas Sea Games untuk diarak menuju Kabupaten Karawang. Dalam acara pelepasan itu tampak hadir pula seluruh jajaran anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Purwakarta.(*)
Editor : Dicky Zulkifly