Kunjungi Korea Selatan, Presiden Jokowi Bicara…


Presiden Joko Widodo kemudian berbagi pengalamannya ketika pertama kali memulai karirnya di bidang politik sebelas tahun yang lalu sebagai Walikota Solo. Presiden menceritakan apa yang ia lakukan selama menjabat sebagai wali kota.
“Saya hanya blusukan, blusukan, dan blusukan. Hanya dengan blusukan dan berbicara langsung dengan masyarakat, saya bisa menemukan hal-hal yang menarik,” tutur Jokowi di tengah masyarakat Indonesia yang ada di Korea Selatan.
Melalui blusukan tersebut, presiden menceritakan kepada para hadirin bahwa salah satu masalah besar di Kota Solo kala itu masih banyaknya pedagang-pedagang ilegal yang tidak teratur di alun-alun kota.
“Banyak walikota sebelumnya yang sudah mencoba untuk mengatasi masalah ini. Namun, setiap kali mereka mencobanya, muncul kerusuhan dan demonstrasi. Kemudian semuanya mengatakan kepada saya bahwa masalah tersebut sudah tidak bisa dibenahi lagi,” ulas Jokowi.
Jokowi saat itu masih menjabat sebagai Walikota Solo, mencoba bertemu dengan para pedagang tersebut guna memecahkan masalah. Tak cukup hanya dengan sekali pertemuan, Jokowi secara rutin terus mengajak mereka berkumpul bersama.
“Pada akhirnya saya berkumpul dengan mereka sebanyak 54 kali. Saya juga undang mereka untuk sarapan, makan siang, dan makan malam sekitar 20 kali,” bebernya.
Apa yang dilakukan presiden saat itu tidak sia-sia, setelah tujuh bulan, para pedagang tersebut setuju untuk direlokasi ke tempat yang jauh lebih baik untuk mereka. Lokasi yang baru tersebut memang sengaja dipersiapkan untuk mereka sejak jauh-jauh hari. Sejak saat itu, alun-alun kota menjadi tempat yang nyaman bagi para keluarga untuk rekreasi.
Baca Juga  Wapres JK dan APERSI Bahas Program Sejuta Rumah