Kementerian Instruksikan BUMN Buka Posko Bencana Garut dan Sumedang

Foto : Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).(Istimewa)

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuka Posko Tanggap Bencana BUMN Hadir Untuk Negeri bagi korban banjir bandang dan tanah longsor Garut dan Sumedang, Jawa Barat.

Kementerian bersama sejumlah BUMN di bawahnya mulai membuka posko pada Rabu (21/9/2016) dini hari lalu.

“Kementerian telah menginstruksikan kepada masing-masing BUMN untuk  berpartisipasi dalam tanggap darurat bencana di Jawa Barat. Bantuan akan diberikan melalui program bina lingkungan masing-masing BUMN,” ujar Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra dalam pesan tertulisnya, Jumat (23/9/2016).

Baca Juga  Presiden Jokowi Terima Pimpinan DPR di Istana Merdeka

Pemberian bantuan terhadap korban, BUMN berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Hal itu dilakukan supayabantuan tersebut tepat sampai kepada korban dan sesuai dengan jumlah kebutuhan.

“Bantuan ini merupakan realisasi dan wujud kerja nyata dari tagline ‘BUMN Hadir Untuk Negeri’ yang kami usung. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang tengahditimpa bencana di Jawa Barat,” ujar Hambra.

Baca Juga  KPK Sudah 5 Jam Berada di Kantor PJT II Purwakarta

Bantuan disalurkan melalui Posko Tanggap Darurat mencakup pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana. Seperti makanan, minuman, pakaian dan obat-obatan. Bantuan dikoordinasikan oleh BRI, Pertamina dan Telkom. Posko Tanggap Bencana berlokasi di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0611/Garut.

Sebelumnya, Rabu (21/9/2016) lalu PT PLN sudah berada di lokasi bencana untuk pemulihan kondisi infrastruktur kelistrikan. Di lokasi tersebut Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZIS) PLN sudah memberikan bantuan makanan, pengobatan gratis, selimut, perlengkapan salat, makanan bayi dan baju wanita.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Tegaskan Fasilitas Negara Harus Maksimal untuk Penanggulangan Bencana

Sementara itu berdasarkan data BNPB, korban meninggal berjumlah 23 orang dan 18 lainnya masih dalam pencarian. Pencariankorban terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari Badan SAR Nasional, BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, relawan dan masyarakat.(rls)

Editor : Dicky Zulkifly