JK Berharap Green Economy yang Sustainable

Foto : Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam acara Penyerahan Penghargaan Anugerah Lingkungan PROPER Tahun 2016, di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan beberapa waktu lalu.

JAKARTA, headlinejabar.com

Lingkungan saat ini sudah menjadi isu yang setara dengan isu hak asasi manusia dan demokrasi. Pentingnya isu lingkungan ini membuat PBB mengadakan konferensi sampai dengan 22 kali untuk membicarakan mengenai climate change dan permasalahan lingkungan lainnya yang terjadi di dunia.

“Karena itulah (lingkungan) harus selalu menjadi perhatian bagi kita semua. Bukan lagi hal yang main-main,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam acara Penyerahan Penghargaan Anugerah Lingkungan PROPER Tahun 2016, di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan beberapa waktu lalu.

Ditekankan oleh Wapres bahwa Industri di Indonesia boleh maju tetapi harus memperhatikan lingkungan, karena apabila diabaikan maka keuntungan yang telah diperoleh akan hilang akibat besarnya biaya kesehatan dan biaya lainnya yang harus ditanggung.

Baca Juga  Presiden Jokowi Dorong Segera Realisasi Belanja di Kuartal Dua

“Kita tentu mendapat kritikan yang hebat dari kebakaran hutan sehingga menjadi cap (bahwa) Indonesia tidak bermartabat di bidang lingkungan. Setelah kita hitung, biaya rehabilitasinya lebih besar daripada apa  yang kita peroleh selama ini atau kemungkinan generasi muda kita lebih pendek umurnya dibanding sebelumnya,” ungkap Wapres.

Untuk itu Wapres mengimbau agar perusahaan mematuhi segala aturan, terutama yang terkait dengan lingkungan, agar tercipta ekonomi hijau yang berkelanjutan.

“Dalam  kesempatan ini tentu pemerintah mengharapkan pelaku perusahaan (dapat) mematuhi segala aturan untuk hidup  bersama-sama dengan baik, dengan masyarakatnya, dengan lingkungan, dan bersahabat menuju ke  (arah) green economy yang sustainable,” ujar Wapres.

Wapres pun memberikan apresiasi kepada 12 perusaahaan yang meraih PROPER tingkat Emas. Namun, Wapres juga mengingatkan bahwa perusahaan yang mendapat peringkat Hitam dan Merah agar dapat diumumkan ke publik.

Baca Juga  PLN Klaim Pasokan Listrik Semakin Membaik

“Supaya masyarakat juga menilai siapa yang mengikuti, siapa yang tidak. Sehingga penilaian menjadi efektif dan menjadi pelajaran kepada siapa saja,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya melaporkan jumlah peserta Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) tahun 2016 mencapai 1930 perusahaan yang terdiri dari 111 jenis industri. Tingkat ketaatan PROPER pada tahun ini mencapai 84,75%. Program PROPER merupakan program pengawasan terhadap industri yang bertujuan mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup. Aspek penilaian ketaatan yang dievaluasi meliputi izin lingkungan, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, serta potensi kerusakan lahan (khusus untuk kegiatan pertambangan).

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyerahkan trophy Anugerah Lingkungan Proper Peringkat Emas kepada 12 perusahaan, yaitu PT. Pertamina (Persero) RU VI – Kilang Balongan, PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, PT. Badak NGL, JOB Pertamina – Talisman Jambi Merang, PT. Pertamina EP Asset 1 – Field Rantau, PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV TBBM Rewulu, PT. Jawa Power, Star Energy Geothermal Ltd, PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset, PT. Pertamina (Persero) Geothermal Energy Area Kamojang, PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pertambangan Tanjung Enim, dan PT.Bio Farma (Persero).

Baca Juga  Pengaktifan Koopssusgab Tak Perlu Tunggu Revisi UU Anti Teroris

Hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemeratan Pembangunan Bambang Widianto, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud.

Reporter : Yusuf Stefanus

Editor : Dicky Zulkifly