Jelang Lebaran, Presiden Jokowi Bagikan Sembako di Banten

PANDEGLANG, headlinejabar.com

Menjelang hari raya Idul Fitri 1437 H, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkunjung ke Provinsi Banten dan menyempatkan diri untuk bertemu masyarakat di sana. Presiden beserta rombongan berangkat dari kediamannya di Istana Kepresidenan Bogor menuju Provinsi Banten.

Sejumlah lokasi yang dikunjungi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Provinsi Banten kali ini secara berurutan ialah Kampung Salahaur (Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung), Kampung Kongsen (Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung), Kampung Ranca Garut (Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar), serta di sekitar alun-alun Pandeglang.

Presiden Joko Widodo tiba di lokasi pertama sekitar pukul 10 siang. Presiden yang saat itu didampingi oleh Gubernur Banten, Rano Karno, disambut langsung oleh Bupati Lebak Hj. Iti Oktavia Jayabaya setibanya di lokasi. 

Di kampung yang di dalamnya berdiri 8 pondok pesantren tersebut, warga sudah berkumpul rapi di tenda yang telah disiapkan untuk menunggu kedatangan Presiden. Presiden kemudian membagikan 1.000 paket bahan pokok yang di antaranya berisikan beras, minyak goreng, dan gula pasir.

Baca Juga  Presiden Jokowi: Aksi Harus Berjalan Damai

Kedatangan Presiden dan bantuan yang diberikan tentu saja membuat masyarakat sekitar merasa sangat terbantu. Ibu Yuli (22 tahun), salah seorang warga di Kampung Salahaur yang menerima bantuan, mengaku merasa senang dan terbantu dengan kedatangan Presiden Joko Widodo kali ini.

“Seneng banget, baru pertama kali lihat Presiden ke sini. Untuk lebaran bantuan ini manfaat banget, buat bikin kue bisa,” kata Ibu Yuli yang bersuamikan seorang buruh, Senin (4/7/2016).

Usai bertemu dengan warga di Kampung Salahaur, Presiden beranjak menuju lokasi berikutnya di Kampung Kongsen yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Kampung Salahaur. Setibanya di lokasi, Presiden langsung disambut oleh Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi bersama warga setempat yang telah menunggu kedatangan presiden. 

Baca Juga  Presiden Jokowi: Dibanding Kpop, Kroncong dan Dangdut Lebih Bagus

Di sana, Presiden juga membagikan 1.000 paket bahan pokok kepada warga setempat yang kurang mampu. Selain membagikan paket bahan pokok, seperti biasa Presiden juga membagi-bagikan buku tulis dan bentuk bantuan lainnya.

Sesaat sebelum beranjak meninggalkan lokasi, terjadi momen yang cukup mengharukan. Seorang ibu bersama dengan anaknya memanggil nama Presiden yang membuat beliau menoleh dan mendatangi ibu tersebut. Rupanya, si buah hati kemudian diketahui merupakan seorang penyandang disabilitas.

“Sudah sakit begini sejak kecil,” ujar sang ibu menjawab pertanyaan Presiden. Setelahnya, Presiden memberikan sebuah amplop kecil kepada ibu tersebut.

Kampung Ranca Garut menjadi lokasi ketiga yang dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo setelah sebelumnya singgah di gedung pendopo Kabupaten Lebak untuk beristirahat sejenak dan melaksanakan salat Duhur. 

Kampung ini terbilang unik. Untuk mencapainya setiap warga harus melewati jembatan gantung sepanjang kurang lebih 80 meter yang terbentang di atas Sungai Cisimeut. Tak terkecuali Presiden Joko Widodo dan rombongan yang terlebih dahulu harus melalui jembatan yang berkapasitas maksimal sekitar 20 orang tersebut.

Baca Juga  Presiden Lantik Djarot Jadi Gubernur DKI Jakarta

“Jadi ini salah salah satu dari sepuluh jembatan-jembatan kecil yang kita buat di sini, di Lebak. Tapi masih ada 318 jembatan yang harus dikerjakan lagi tahun ini. Dari sisi keamanan yang ini sudah baik, kalau yang sebelumnya ada yang lebih seram,” ujar Presiden Joko Widodo kepada para jurnalis.

Setibanya di lokasi sekitar pukul 12.40 siang, Presiden langsung disambut oleh kerumunan warga yang sudah menunggu sejak pagi. Setelah bersalaman dengan perangkat desa dan beberapa warga setempat, Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo langsung membagikan paket bahan pokok yang sudah disiapkan sebelumnya. Sejumlah paket bantuan diberikan kepada 1.000 keluarga kurang mampu dari total 1.327 keluarga yang ada di kampung ini.(*)


Editor : Dicky Zulkifly