Jelang Asian Games 2018, JK: Kerjakan yang Perlu
JAKARTA, headlinejabar.com
Indonesia selaku tuan rumah Asian Games 2018, tiga aspek yang menjadi perhatian Indonesia adalah prestasi, infrastruktur, dan penyelenggaraan. Tidak hanya dapat berjalan baik, penyelenggaraan ajang olahraga Asia yang digelar empat tahunan tersebut harus berpegang pada prinsipcost effective (hemat biaya).
“Karena itulah, maka disamping perlu menyelenggarakan dengan baik, tapi juga cost effective, agar jangan punya efek jangka panjang,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika memimpin rapat lanjutan tentang Persiapan Asian Games (AG) 2018, di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Senayan, Jakarta, Minggu (26/3/2017).
Lebih jauh Wapres menjelaskan, sebagai badan yang mengatur penyelenggaraan olahraga di kawasan Asia, Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia/OCA) sudah menerapkan aturan cost effective dan tidak bermewah-mewah dalam penyelenggaraan Olimpiade maupun Asian Games.
“Karena kalau jor-joran (bermewah-mewah), tidak akan ada lagi negara yang sanggup menyelenggarakan Asian Games. Buktinya Vietnam serahkan ke kita, karena kondisi keuangan negara tersebut,” ujarnya.
Wapres pun mengungkapkan, ajang olimpiade yang pernah digelar di Athena, Yunani, tahun 2004 dan juga di Rio de Jenairo, Brazil, tahun 2016 lalu, membuat kedua negara tersebut mengalami kebangkrutan.
Berdasarkan pengalaman ini, Wapres meminta penyelenggara (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee/INASGOC), serta para pemangku kepentingan lainnya seperti KemenPUPR untuk fokus mengerjakan atau membangun hal-hal yang memang perlu untuk dikerjakan.
Wapres mencontohkan, di beberapa universitas terkemuka di Indonesia seperti UI, telah memiliki sports science yang lengkap. Jadi, menurutnya, Indonesia tidak perlu membangun sports science lagi untuk menghadapi AG 2018 mendatang.
Selain itu, Wapres menambahkan, penghematan biaya bisa juga dilakukan dengan pengurangan cabang olahraga (cabor). Wapres melihat, jika banyak cabor yang dipertandingkan, maka dana yang dikeluarkan juga besar.
REPORTER : YUSUF STEFANUS
EDITOR : DICKY ZULKIFLY