Indonesia Dapat Penghargaan Investment Grade dari Pemerintah Arab

JAKARTAheadlinejabar.com

Presiden Joko Widodo mendapatkan peringkat layak investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat S&P. Pencapaian kondisi investment grade ini menunjukan adanya kepercayaan yang besar dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sebelum bertolak ke Riyadh, Arab Saudi.

“Menunjukkan tata kelola keuangan kita semakin baik, fiskal kita semakin baik. Moneter kita juga pengelolaannya semakin baik, kemudian juga dilihat oleh internasional kemudahan berusaha di negara kita juga terus kita perbaiki dan semakin baik,” kata Presiden, Minggu (21/5/2017).

Baca Juga  Farhat Abbas : Saya Bisa Kalahkan Ahok di Pilgub DKI Jakarta

Apresiasi dari lembaga pemeringkat ini juga memiliki peran penting dalam meningkatkan potensi investasi di Indonesia. “Dengan kepercayaan itu, yang pertama akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya karena arus uang, arus investasi akan masuk ke negara kita,” kata Presiden.

Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya utang pemerintah sehingga lebih efisien dan memberikan ruang fiskal yang lebih besar. Selain itu biaya bunga akan lebih murah. “Sehingga juga meringankan biaya bunga yang ada di APBN kita,” ucap Presiden.

Baca Juga  Anak Pecandu Narkoba, Orang Tua Diam Bisa di Ancam Pidana

Dengan peringkat layak investasi, stablitas politik keamanan di Indonesia juga dinilai semakin baik. “Masyarakat semakin dewasa, masyarakat semakin matang dalam berpolitik. Ini juga dilihat oleh mereka,” ujar Presiden.

Oleh karenanya, Presiden meyakini kondisi seperti ini harus dapat menambah optimisme kita terhadap pertumbuhan ekonomi. Presiden pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengerjakan hal-hal yang produktif dan positif.

Baca Juga  Ribuan Warga Karawang Berangkat ke Jakarta

“Setop, sudah hentikan sekarang saling menjelekkan, saling menghujat, saling memfitnah, hentikan. Kita harus ke era yang produktif, ke era yang lebih optimis,” tuturnya.

REPORTER : YUSUF STEFANUS

EDITOR       : DICKY ZULKIFLY