Antusiasme tinggi terlihat dari Warga Negara Indonesia (WNI) di Ibu Kota Kerajaan Inggris menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini nampak saat acara Temu Masyarakat Indonesia dengan Presiden Jokowi di Wisma Nusantara, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London.
Presiden menyambut warga dengan menyalami, serta melayani foto bersama. Masyarakat yang hadir dari seluruh penjuru Inggris itu bahkan sudah meminta foto bersama sebelum acara dimulai. Padahal biasanya foto bersama dilakukan setelah selesai acara.
“Saya bertemu masyarakat pakai jas baru kali ini, biasanya di dalam ruangan pakai batik atau putih,” kata Presiden disambut tawa masyarakat Indonesia yang hadir, Rabu (20/4/2016).
Dalam sambutannya, Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara besar, dengan pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen, pertumbuhan dan gerakan perputaran uang sangat besar. Karena itulah Presiden mengajak kita untuk tidak pesimis.
“Apa yang keliru? Mengapa kita saling menjelekkan, mencemooh, ribut-ribut sebelum bekerja, ini sebetulnya budaya apa? Pesimis, belum-belum sudah pesimis,” ucap Presiden.
Jokowi mengajak untuk tidak takut dalam memasuki ke-era keterbukaan dan persaingan. Rasa optimis bahwa kita dapat memenangkan persaingan dan pertarungan harus dipupuk meski harus banyak yang harus diperbaiki.
“Kita ini mampu bila diberi pesaing, tapi kalau tidak, lupa, terlalu nyaman karena berada di comfort zone. Kita harus siap, kalau ada yang belum baik kita perbaiki,” ucap Presiden.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden juga menjelaskan mengenai dua hal yang menjadi fokus pemerintah saat ini, yaitu deregulasi dan pembangunan infrastruktur. Presiden meyakini, dengan perbaikan dari kedua sektor tersebut, bangsa Indonesia dapat memenangi persaingan dengan bangsa lain. “Semua itu dijalankan untuk memenangkan persaingan, baik dalam MEA, TPP, dan CEPA dan blok perdagangan lainnya,” kata Presiden.(*)