BNN Data 1244 Nyawa Melayang Gara-gara Narkotika

DEPOK, headlinejabar.com
Sosilisasi  Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) merambah dunia komunitas. Kali ini komunitas Ronggolawe yang merupakan komunitas penghobi burung kicau yang anggotanya ada di seluruh Indonesia berkesempatan mendapatkan sosialisasi P4GN, Kamis (5/5/2016).
Hadir dalam acara tersebut Hendrajid Kepala Sub Direktorat masyarakat Desa BNN Pusat yang di dampingi oleh Kepala BNN Kota Depok Ajun Komisaris Besar Muhammad Syaefudin Zuhri mengatakan bahwa hari ini merupakan moment bersejarah dimana salah satu komunitas yang anggotanya ribuan telah mendeklarasikan diri sebagai kumpulan masyarakat yang sehat.
“BNN sangat berterima kasih kepada komunitas pencinta kicau karena seorang pecandu narkoba tidak akan bisa menikmati merdunya kicauan burung karena susana hati dan otak yang sudah di rusak tidak akan bisa menikmati suara burung,” jelas Hendrajid.
Lebih lanjut Hendrajid mengatakan bahwa level pengguna narkoba di Indonesia telah mencapai lampu merah dan ini menunjukan level berbahaya.
“33 sampai dengan 55 orang meninggal perhari ini bukan omong kosong dan estimasi diteliti berdasarkan kepala perkepala secara keseluruhan 1244 kepala meninggal pertahun karena narkoba,” tegasnya.
Menurut Hendrajid PR Pemerintah dalam hal pemberantasan Narkoba masih sangat jauh pasalnya 4 juta orang mengaku sebagai pengguna narkoba tetapi menurutnya negara ini baru mampu merawat sekitar 54 ribu dari 4 juta pecandu markoba.
“Tidak ada kekuatan yang lebih hebat di nusantara ini kecuali setiap masyarakat melek peduli dan bergerak berdaya dan membantu pemerintah menyiapkan generasinya sehat anti narkoba dimulai dari keluarganya,” papar Hendrajid.
Hendrajid menambahkan bahwa menurutnya pengguna narkoba di Indonesia mulai dari usia 10 tahun sampai 59 tahun hal ini disebabkan dari kebiasan merokok di usia muda.
“Dari mulai merokok sampai anak-anak yang tidak beruntung dengan ngelem ini bertujuan untuk menahan rasa haus dan lapar karena dari ngelem akan menimbulkan halusinasi dan fly,” tandasnya.(*)

Reporter : Yopi Setyabudi
Editor    : Dicky Zulkifly
Baca Juga  Presiden Jokowi, Kepala Negara Pertama yang Tiba di Welcoming Ceremony KTT ASEAN - Rusia