Berikut Capaian PPh dan BPHTB Kementerian ATR/BPN
Foto : Pertemuan di Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) seputar percepatan mandat program reforma agraria 9 juta hektare.
JAKARTA, headlinejabar.com
Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) merilis capaian kontribusi Kementerian ATR/BPN juga terlihat pada besaran perolehan Pajak Penghasilan (PPh) atas transaksi pemindahan hak atas tanah dan bangunan yang menjadi sumber pemasukan penerimaan Negara.
Pada tahun 2015 PPh mencapai Rp4,5 triliun sementara hingga akhir September 2016 perolehan PPh mencapai Rp4,3 triliun.
Kementerian ATR/BPN juga berkontribusi pada pemasukan kas Pemerintah Daerah melalui Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Sepanjang 2015 perolehan BPHTB mencapai 13,8 triliun dan hingga 20 Oktober 2016, perolehan BPHTB mencapai Rp9,7 triliun.
Dukung Pembangunan Infrastruktur
Sepanjang tahun 2016 bidang infrastruktur mendapat perhatian besar pemerintah.
Kementerian turut berperan dalam melakukan percepatan pada persiapan proyek-proyek strategis nasional melalui proses pengadaan tanah yang dipastikan mengedepankan prinsip penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia, keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum dan pemberian ganti kerugian yang berkeadilan.
Terdapat total keseluruhan 226 proyek infrastruktur strategis nasional termasuk di dalamnya pembangunan jalan tol, jaringan rel kereta api, Bandar udara dan proyek pelabuhan.
Untuk pengadaan tanah proyek jalan tol, hingga 2016 Kementerian ATR/BPN telah menyelesaikan proses pengadaan tanah termasuk proses ganti rugi pada 27 proyek jalan tol seluruh Indonesia dengan total panjang 293,7 kilometer.
Secara simultan hingga 2019 proyek pengadaan tanah Kementerian ATR/BPN akan menyediakan tanah untuk proyek pembangkit listrik 35.000 MW, jalan tol sepanjang 7.338 kilometer, 24 bandar udara, jalur kereta api 3.258 kilometer, 24 pelabuhan, 5 juta rumah MBR, 49 waduk, 1 juta hektar jaringan irigasi, 12 Kawasan Ekonomi Khusus, 15 Kawasan Industri, 78 unit stasiun Bahan Bakar Gas dan 2 kilang minyak.
Editor : Dicky Zulkifly