Begini Alasan Mengapa Tenaga non-PNS di Purwakarta Dapat Reward Puluhan Juta
Foto : Penjaga sekolah turut menjadi perhatian penerima reward dari pemerintah daerah atas jasa mereka yang tetap giat bekerja.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, menjadikan peringatan Hari Pahlawan tahun ini untuk memuliakan tenaga non-PNS. Pemkab Purwakarta memberikan reward kepada para guru, penjaga sekolah dan petugas kebersihan non-PNS hingga puluhan juta.
Apa yang menjadi alasan, setingkat pemerintah daerah mengambil langkah kebijakan yang bisa dikata belum pernah dilakukan oleh pemerintah pusat ini.
Reward ini ternyata diberikan oleh pemerintah daerah berdasarkan masa kerja dan umur pegawai yang bersangkutan. Pegawai non PNS yang telah mengabdi selama 20 – 30 tahun mendapatkan reward senilai Rp30 – Rp50 juta, pegawai yang telah mengabdi selama 15 – 20 tahun diberikan reward sebesar Rp20 – 30 juta.
Foto : Guru non-PNS ini masih semangat mengajar meski dengan gaji minim selama puluhan tahun.
Pegawai yang telah mengabdi selama masa kerja di atas 10 tahun diberikan reward sebesar Rp10 – 20 juta.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi beralasan, ini bagian dari apresiasi dan penghargaan pemerintah daerah kepada pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada pemerintah.
Mereka semua pahlawan tanpa tanda jasa, sebab dengan gaji yang tidak seberapa mereka tetap giat bekerja.
“Mereka itu gak pernah ada pamrih, terus bekerja meski gaji tidak seberapa, keikhlasannya luar biasa. Kita tidak harus melihat kemampuan administrasi mereka, tetapi lihatlah kemampuan mereka mengerjakan tugas-tugas sehari-hari, ada yang mengajar, menjaga dan membersihkan sekolah, menyapu jalan dan pekerjaan teknis lain,” jelas Dedi di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25 Purwakarta, Kamis (10/11/2016).
Foto : Tenaga kebersihan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Purwakarta ini berstatus non-PNS yang bertugas selama puluhan tahun.
Salah seorang tenaga non PNS yang bekerja sebagai penjaga sekolah di SMPN I Babakan Cikao, Tasrip (43) mengaku gembira menerima reward tersebut.
Ia diketahui telah lima kali gagal lulus saat mengikuti tes CPNS pusat maupun daerah. Menurut dia, pemberian reward ini merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah yang tidak ternilai.
“Alhamdulillah saya mendapatkan hadiah dari pemda, terima kasih, saya tes CPNS tidak pernah lulus, sekarang kinerja saya selama ini diapresiasi,” ungkap pria empat orang anak ini.
Ekspresi bahagia juga terlihat dari Euis Wahyati (58) guru non PNS yang sehari-hari mengajar mata pelajaran bahasa Sunda ini bahkan sampai menitikan air mata saat menerima reward tersebut. Ia mengaku sudah mengabdi sejak 30 Tahun yang lalu.
“Saya syukuri, Alhamdulillah. Selama ini penghasilan saya dicukup-cukupkan saja meskipun kecil,” ungkap guru SMPN I Babakan Cikao tersebut.
Editor : Dicky Zulkifly