Ai Syamsiah TKI Malaysia Asal Sukabumi Dikabarkan Hilang

Foto : Dokumen foto Ai Syamsiah (46), seorang TKI asal Kampung Cibeureum RT 03 RW 06, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat, dikabarkan menghilang.

SUKABUMI, headlinejabar.com

Ai Syamsiah (46), seorang TKI asal Kampung Cibeureum RT 03 RW 06, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat, dikabarkan menghilang.

Ai semula berangkat menjadi TKI ke negeri Jiran Malaysia pada tahun 1993 lalu. Ibu dua anak ini dikabarkan menghilang ketika tak kunjung pulang.

Baca Juga  Tol Laut Turunkan Harga Komoditas Hingga 30 Persen

“Kami mendapat kabar ibu pada 2005 silam, namun kabar selanjutnya terputus hingga kini,” jelas Enti Supriyani (29), salah satu anak Ai kepada headlinejabar.com, Rabu (14/12/2016).

Sebelum memberi kabar terakhir, Enti mengaku tak pernah ada kendala komunikasi. Bahkan Ai sempat menceritakan, dirinya telah menikah dengan pria warga Thailand tak berapa lama bekerja di Malaysia.

Kabar terakhir, Ai akan pulang ke Indonesia. Ia meminta dokumen berupa kartu keluarga sebagai proses persyaratan pemulangan.

Baca Juga  Presiden Jokowi Resmikan Rumah DP 1 Persen di Balikpapan

“Kami dapat kabar ibu berangkat menjadi TKI, dulunya memakai jalur ilegal melalui calo di Jakarta,” beber Enti.

Ai juga sempat mengirim foto bersama suami barunya. “Sebelum pulang ia akan pergi ke rumah suaminya di Patani, salah satu provinsi di Thailand lalu akan pulang,” jelasnya.

Diceritkan, niatan ibunya itu berangkat ke Malaysia untuk memperbaiki ekonomi. Hingga pihak Enti dititipkan kepada nenek dan kakeknya.

“Saat ibu berangkat, kami masih kecil-kecil. sekarang nenek dan kakek kami sudah meninggal dunia. Kami kini sudah menikah,” kenangnya.

Baca Juga  Tri Sutrisno : Bangsa Indonesia Harus Pandai

Enti berharap ibunya bisa kembali pulang. “Sejak putus komunikasi, kami hanya bisa pasrah agar ibu bisa kembali,” ucapnya.

Sementara adik Ai, Ade (39) mengatakan, keluarga sudah berusaha mencari tahu keberadaan kakak kandungnya tersebut.

“Kami sudah berupaya, hingga ke paranormal namun tetap tak ada hasil. Sedangkan untuk melapor kami tak tahu caranya,” pungkas Ade.

Reporter : Riri Satiri
Editor : Dicky Zulkifly