70 Tahun HMI, Kader Mesti Perkuat Silaturahmi
Foto : Peringatan Milad HMI ke-70, HMI Cabang Purwakarta di Bale Nagri Purwakarta. (Dokumentasi Ahmad Arif Imamulhaq)
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) didirikan pada tanggal 5 Februari 1947 bertepatan dengan 14 Rabiul Awwal 1366 H. HMI menjelma sebagai organisasi kemahasiswaan yang berbasiskan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.
Dalam sejarahnya, HMI didirikan oleh Lafran Pane, mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI, cikal bakal Universitas Islam Indonesia, UII Yogyakarta) bertujuan mempertinggi agama Islam dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Panglima Besar Sudirman dalam sambutannya pada Milad HMI ke-1 pernah menyatakan bahwa HMI merupakan harapan masyarakat Indonesia.
Seiring dengan perjalanan bangsa Indonesia, kader-kader HMI telah turut mewarnai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan berbagai peran sertanya dalam pembangunan, baik di daerah maupun nasional.
Namun demikian, HMI sebagai organisasi mahasiswa senantiasa berjalan dinamis sesuai perkembangan zamannya.
Demikian, pituah salah satu alumni HMI, Ahmad Arif Imamulhaq dalam peringatan Milad HMI ke-70 yang diselenggarakan oleh pengurus HMI Cabang Purwakarta di Bale Nagri Kabupaten Purwakarta, 13 Februari 2017 atau 16 Jumadil Awwal 1438 H.
“HMI sebagai organisasi perkaderan harus fokus pada upaya membina kader-kadernya sejalan dengan cita-cita dan tujuan organisasi. Jangan sampai HMI kehilangan marwahnya karena kader-kader mengabaikan nilai-nilai dasar perjuangan yang menjadi identitasnya,” tandas Arif yang juga Kabid Kepemudaan pada Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Dispora-Parbud) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, KH Yusuf Muhammad, pembicara utama dalam peringatan milad kali ini, mengungkapkan, HMI adalah satu-satunya organisasi mahasiswa yang independen.
Tidak berada di bawah organisasi masyarakat maupun organisasi politik manapun. Oleh karena itu, HMI diharapkan mampu mempersiapkan kader-kadernya sebagai calon-calon intelektual yang unggul.
Kiyai Yusuf menyampaikan bila ingin unggul, maka kader-kader HMI sejatinya dapat memahami dan melaksanakan lima falsafah yang terkandung dalam silaturahmi.
“Silaturahmi itu terdiri dari silatul wajhi (bertemu muka), silatul fikri (menyambungkan pikiran), silatul qolbi (menyatukan hati), silatul kasbi (berbagi tugas atau peran sesuai kapasitas dan kompetensi), dan silaturrizqi (berbagi hasil yang baik)”, papar salah seorang hafidz Al quran tersebut.
Peringatan Milad HMI yang dihadiri pula oleh Kabid Pendidikan Dasar Disdik, Kusnandar mewakili Bupati Purwakarta yang notabene alumni HMI tersebut, ditutup dengan pemberian plakat kepada para alumni dan hadiah bagi para pemenang lomba yang diselenggarakan oleh pengurus cabang.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY