Tidak Ada Vaksin Bodong di Purwakarta
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Peredaran vaksin palsu di sekitar wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Merasa tidak ingin kecolongan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) dan pemeriksaan di beberapa Puskesmas di wilayah Purwakarta. Pria yang akrab disapa Kang Dedi ini memulai inspeksinya dengan ditemani oleh para pegawai dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta hari ini, Sabtu (25/6/2016).
Tiba di salah satu Puskesmas, Dedi langsung mencari lemari penyimpanan vaksin di sudut ruangan Puskesmas tersebut. Setelah diperiksa oleh pegawai Dinas Kesehatan kemudian disimpulkan bahwa di Puskesmas tersebut seluruh vaksin yang ada masih layak pakai. “Saya sengaja cek langsung karena tidak mau kecolongan seperti Kabupaten lain. Setelah berkeliling saya jamin di Purwakarta tidak ada vaksin palsu,” kata Dedi di akhir inspeksi.
Pria yang tidak pernah lepas dari pakaian khas sundanya ini pun menuturkan bahwa dirinya membuka layanan pelaporan 24 jam jika masyarakat menemukan vaksin palsu di salah satu instansi kesehatan di Purwakarta. Bupati yang sedang menjalani masa jabatan untuk periode yang kedua ini pun telah menyiapkan sanksi tegas bagi pelaku peredaran vaksin palsu tersebut.
“Silakan adukan, SMS Center saya 08121297775 itu on selama 24 Jam, terkoneksi secara langsung ke Handphone pribadi saya. Saya tindak lanjuti begitu saya menerima SMS pengaduan,” kata Dedi.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Dedi Darmawan. Menurut Deni, keberadaan vaksin palsu di Purwakarta dia pastikan tidak mungkin mengingat Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta sudah terkoneksi dengan produsen yang memiliki kualifikasi sangat baik.
“Kami memiliki Prosedur Tetap yang jelas. Ada Rencana Pembelian Obat (RPO), link nya langsung ke produsen bonafid di Indonesia. Tidak mungkin bodong. Tetapi andaikata ada, silakan laporkan ke nomor SMS yang tadi disebutkan oleh Pak Bupati,” ujar dokter muda tersebut.
Saat disinggung soal ditemukannya vaksin palsu di Kabupaten Subang, Deni tidak mau berandai-andai dan menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme internal Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Menurut dia mungkin saja ada oknum nakal yang menyalahgunakan kewenangannya.
“Itu oknum, ada kawan saya di Subang, kemarin sempat saya telepon. Mekanisme disana cukup bagus kok,” pungkas Deni.(*)
Editor : Dicky Zulkifly