Testing COVID-19 di Jabar Capai 27 Ribu Per Hari

Ilustrasi.

KOTA BANDUNG, headlinejabar.com

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menerima kunjungan kerja Spesifik Komisi IX DPR RI di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (24/9/2021). Kunjungan tersebut berkaitan dengan pengawasan terhadap pelacakan dan pengetesan COVID-19 di Jabar.

Setiawan mengatakan, meski penanganan pandemi COVID-19 relatif terus membaik, Pemda Provinsi Jabar bersama Pemda Kabupaten/Kota di Jabar terus berupaya meningkatkan tracing, testing, dan vaksinasi COVID-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan New All Record (NAR) Kemenkes RI pada periode 13-19 September 2021, rata-rata pengetesan COVID-19 di Jabar mencapai 27.506 tes per hari. Jumlah itu tiga kali lipat dari target pengetesan 8.123 tes per hari.

Baca Juga  Haornas ke-37, Pemkab Purwakarta Komitmen Memajukan Olahraga

“Positivity rate-nya juga baik di bawah 5 persen, yakni 1,48 persen. Tingkat kepatuhan yang menggunakan masker 91,09 persen dan menjaga jarak 89,54 persen,” kata Setiawan.

Setiawan pun melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit COVID-19 atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jabar terus menurun. Berdasarkan data Dinkes Jabar per 23 September 2021, BOR COVID-19 di Jabar sebesar 6,28 persen.

Selain itu, kata Setiawan, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jabar terus meningkat. Per 22 September 2021, tingkat kesembuhan di Jabar mencapai 97,37 persen. Sedangkan kasus aktif di Jabar sebanyak 3.843 orang.

Baca Juga  Purbakesa, Jembatani Layanan Kesehatan Terintegrasi

“Terkait vaksinasi, total distribusi vaksin yang telah diterima oleh Provinsi Jawa Barat, termasuk kabupaten/kota, adalah 24.540.422 dosis. Dan saat ini sudah kami berhasil penyuntikan di angka 21.658.726 dosis atau kurang lebih 83,31 persen dari total yang telah didistribusikan,” ucapnya.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi perkembangan dan pelaksanaan tracing serta testing di Jabar sudah berjalan baik Bahkan untuk pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat pun tertinggi di Indonesia.

Baca Juga  Antisipasi Baby Blues Syndrom, Dinkes Minta Bidan Pro Aktif

“Dan menarik adalah pola percepatan vaksinasi dengan melibatkan dan menempatkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai Kepala Divisi Vaksinasi. Ini menarik dan bisa menjadi salah juga contoh,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Abdul Kadir. Menurutnya, pelaksanaan tracing dan testing terbilang sangat baik.

“Intinya bahwa Kemenkes akan selalu mem-backup Pemda Provinsi Jawa Barat untuk melakukan percepatan vaksinasi dan juga untuk meningkatkan testing dan tracing,” katanya.(rls/dik)