Safari Vaksinasi dan Baksos, Ridwan Kamil Tinjau Vaksinasi Pelajar SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama pimpinan Forkopimda meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, Sabtu (11/9/2021).

TASIKMALAYA, headlinejabar.com

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama pimpinan Forkopimda meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, Sabtu (11/9/2021).

Sebanyak 1.100 siswa menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama. Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– mengatakan bahwa Kota Tasikmalaya berada di Level 3 PPKM. Artinya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas sudah bisa dilaksanakan.

“Dengan level 2 dan 3 PTM sudah boleh sebenarnya hanya jumlahnya dibatasi seiring dengan vaksinasi yang makin kita perbanyak,” kata Kang Emil.

Baca Juga  PGK Purwakarta Bagikan Ribuan Masker

Siswa terlihat antusias menerima vaksin COVID-19. Kang Emil menuturkan, penanganan pandemi COVID-19 di Jabar relatif membaik. Tidak ada daerah di Jabar yang masuk PPKM Level 4. Selain itu, 11 daerah sudah berada di level 2. PTM pun digelar di sejumlah daerah dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru.

“PTM sudah dilaksanakan di banyak tempat tapi tetap bertahap sampai nanti vaksinasinya selesai,” tuturnya.

Baca Juga  Sentra Vaksinasi si Jalak Harupat Capai Target Sasaran

Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi, Kang Emil dan Forkopimda menyerahkan bantuan 600 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu.

Kang Emil bersama jajaran Forkopimda tiba siang hari di Kota Tasikmalaya dengan menggunakan sepeda motor. Ini merupakan rangkaian dari safari vaksinasi dan bakti sosial (baksos) Forkopimda Jabar.

Ada empat titik yang dikunjungi dalam safari vaksinasi dan baksos di wilayah priangan timur tersebut, yaitu di Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran.

Baca Juga  Purwakarta Segera Terapkan PPKM Nataru

Menurut Kang Emil, peninjauan dengan menggunakan sepeda motor dirasa lebih efektif karena lebih dekat dengan permasalahan dan mencari solusinya secara langsung.

“Ada empat titik yang akan kami kunjungi naik motor karena mata kita akan lebih dekat kepada masalah, kalau naik mobil kadang-kadang apa yang terlihat di jalan kurang maksimal tapi kalau naik motor kalau ada masalah terlihat dan langsung kita bisa tindak,” tutur Kang Emil.(rls/dik)