Prof Sarlito : Ketahui Psikopat Sejak Usia Anak. Ada 20 Ciri…

DEPOK, headlinejabar.com

Masyarakat salah dan tidak mengerti apa itu psikopat, apa itu skizophrenia dan apa ciri-ciri dari psikopat. Mengapa orang bisa dikatakan psikopat?

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) menggelar acara bertajuk Psychopath Is All Around Us. 

Hadir dalam acara seminar tersebut Prof Dr Sarlito Wirawan Guru Besar Psikologi UI, Kombes Pol Drs Arif Nurcahyo Assesor Utama SDM Polri dan Kombes Pol Krishna Murti SIK, SH, MSc.

Prof Sarlito menjelaskan, ciri-ciri psikopat sudah dapat dilihat sejak anak-anak. Ada 20 ciri-ciri orang dapat dikatakan psikopat dan skizophrenia 

Baca Juga  Tak Ada Penambahan Warga Positif Covid-19 di Purwakarta

Salah satu cirinya adalah tampil ramah,menghargai diri secara berlebihan,manipulatif dan jahat. Tidak ada rasa penyesalan dan tidak ada rasa takut.

“Itu semua salah satu ciri dari psikopat. Sementara skizophrenia adalah gangguan kejiwaan. Jadi orang skizophrenia tidak dapat ditahan walaupun melakukan tindak kejahatan,” jelas Prof Sarlito, Sabtu (21/5/2016).

Ciri atau tanda psikopat memang dapat dilihat sejak usia anak-anak. Orang tua diimbau jeli memahami sedini mungkin indikasi-indikasi lain dari pertumbuhan anak.

“Antara lain cirinya, tidak bisa menahan kencing, bermain api, dan suka menyiksa binatang. Dengan membunuh Kucing atau binatang lainnya itu tanda atau ciri psikopat,” kata Prof Sarlito.

Baca Juga  Pemkot Depok Diminta Jelaskan Peta Sebaran Covid-19

Terkadang masyarakat salah dalam mendeskripsikan psikopat. Seperti kasus Eno dan Margriet.

“Kalau kasus Eno yang terbaru itu kasus yang dilakukan secara spontan dan hanya untuk menghilangkan jejak dari sperma pelaku. Jadi ini bukan psikopat sama halnya dengan kasus Margriet yang sempat marah-marah. Sampai menteri saja diusir. Intinya dia ketakutan dan jenazah dikuburkan jadi bukan termasuk psikopat,” papar Prof Sarlito.

Baca Juga  Penyandang Disabilitas di Purwakarta Dapat Bantuan PPKM

Lain halnya dengan kasus Jesica Wongso. Prof Sarlito memandang, dalam kasus ini terlihat jelas bahwa tersangka tidak mempunyai rasa bersalah sama sekali pada saat dilakukan proses BAP oleh pihak kepolisian.

“Saya ikut hadir dalam proses Jesica jadi saya paham bear dan latar belakang Jesica di Australia.  Dimana pernah berencana membakar apartemen dan mengendarai mobil dengan kondisi mabuk maka saya dapat menyimpulkan bahwa Jesica adalah psikopat,” tutup Prof Sarlito.


Reporter : Yopi Setyabudi

Editor : Dicky Zulkifly