Pelaku Jasa Antar Lesu
Foto : iustrasi
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Para pelaku jasa antar tertunduk lesu lantaran pendapatan mereka turun derastis setelah ada wabah virus corona.
Kondisi tersebut setidaknya dirasakan oleh objek online (ojol) dan ojek konvensional yang biasa mangkal di sejumlah titik di Purwakarta.
Mereka mengaku sejak ada wabah virus corona dan pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan masyarakat di luar rumah sangat berdampak terhasil penghasilan yang mereka peroleh setiap harinya.
“Terasa sekali, setiap hari penumpang sepi berbeda ketika sebelum ada corona,” ujar salah seorang ojol biasa mangkal di Purwakarta, Irfan Ridho (25), Rabu (1/4/2020).
Biasanya, ia mengaku mendapat Rp100.000 bahkan lebih setiap harinya. Namun saat ini mendapatkan Rp50.000 juga sudah untung.
“Yah dijalani saja, meskipun tidak seramai sebelum ada corona. Bukan tidak mau membatasi keluar rumah, tapi kan saya harus memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata dia.
Hal serupa juga dirasakan ojek konvensional yang biasa mangkal di wilayah Kecamatan Plered, Purwakarta, Muhamad Irpan (22) mengaku merasa dilema terhadap kondisi yang dia hadapi saat ini.
Ia mengaku tidak hanya sepi melainkan juga dituntut untuk ekstra waspada ketika berada di pangkalan.
“Dibilang takut sama corona ya pasti takut, tapi kan kerja saya ngojek gak mungkin diam di rumah,” ujar dia bercerita.
Irpan berharap, wabah virus corona cepat berlalu, sehingga kondisi bisa kembali normal dan mata pencaharian mereka tidak lagi terhambat.
“Dan semoga ada bantuan atau subsidi dari pemerintah bagi masyrakat kecil seperti saya, sehingga bisa meringankan beban di tengah mewabahnya virus corona,” ujar dia.(dik)