Mak Acih Penderita Stroke Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni di KBB

Foto : Mak Acih warga Kampung Ciburial Desa Celak, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat.

BANDUNG BARAT, headlinejabar.com

Nasib miris menimpa salah satu warga Kampung Ciburial Desa Celak, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat. Mak Acih selama empat tahun menderita sakit stroke dan tak bisa berobat karena kendala biaya. Mak Acih kian tersiksa karena sehari-hari hidup di rumah yang tak layak huni.

Agan anak pertama Mak Icih mengatakan, tahun pertama ibunya masih bisa berjalan walaupun dengan keadaan semua badan bergetar.

Baca Juga  Covid-19 Purwakarta: Konfirmasi Positif Menurun

“Beberapa kali mencoba untuk berobat ke klinik, namun tak kunjung sembuh. Kini ibu tak lagi bisa meneruskan pengebotannya karena iya tak mempunyai biaya bahkan untuk makanpun sangat kekurangan,” terang dia, Selasa (3/7/2018).

Setahun terakhir, lanjut dia, kondisi ibu semakin parah, tidak bisa lagi beraktivitas seperti biasanya. Bahkan, untuk memindahkan tangannya pun harus meminta bantuan kepada Lisna anak bungsu yang berhenti sekolah dikarenakan tidak ada biaya dan fokus mengurus ibu.

Baca Juga  Sering Gatal Berindikasi Penyakit Lever

“Kartu Indonesia Sehat (KIS), tak bisa dipakai dengan baik, dikarenakan KIS hanya membantu biaya rumah sakit saja, sedangkan biaya internal seperti biaya transportasi dan akomodasi tak ada, karena bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) hanya mampu menutupi biaya hidup sehari-hari,” terang dia.

Ia juga mengatakan, untuk biaya hidup sehari-hari, dirinya mencari nafkah dengan kuli bangunan. 

Baca Juga  Sayangi Jantung Anda, Segera Periksa di Cath Lab RS Siloam Hospitals Purwakarta

“Dikarenakan bapak sudah tidak kuat lagi bekerja, jadi saya yang membiayai ibu serta adik-adik dari kuli bangunan. Namanya juga kuli bangunan kadang ada kadang enggak, dan jauh dari cukup,” terangnya. 

Lebih lanjut dia berharap, ada uluran tangan yang bisa membantu memberikan biaya untuk berobat ke Rumah sakit. Karena biaya yang diberikan pemerintah tidak efektif dalam memberikan pengobatan.