Ironis, Dinkes Purwakarta Tak Ketahui Jumlah Kasus DBD
Foto: Kasi Penanggulangan Penyakit, dr Meysera didampingi Kabid P2PL Dinkes Purwakarta
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta mengungkapkan kasus pasien Demam Berdarah Dangunge (DBD) pada tahun 2015 lalu mengalami penurunan. Akan tetapi, Dinkes Purwakarta tak mengetahui kepastian angka penurunan atas kasus penyakit itu.
“Angkanya belum bisa disebutkan, karena sampai saat ini kita sedang menunggu input dari rumas sakit dan puskesmas,” sebut Kasi penanggulangan penyakit, dr Meysera Pramayanti, Selasa (12/1/2016).
Menurutnya, kasus DBD tertinggi di purwakarta terjadi pada tahun 2013 silam dengan jumlah 282 pasien. Sedangkan, untuk tahun 2014 lalu angka kasus DBD sebanyak 236 pasien.
“Penurunan pada tahun 2015 dari tahun sebelumnya mencapai 25 persen,” tambahnya. Ia pun melanjutkan, untuk mengetahui pasien yang positif terkena gigitan nyamuk aedes aegepty itu harus dilakukan pemeriksaan secara khusus.
Oleh karenanya, untuk mengurangi terjadinya kasus DBD di wilayah purwakarta, Dinkes Purwakarta meminta masyarakat agar dapat melakukan pola hidup sehat. Seraya mengeluhkan, jika anggaran pencegahan (Fogging) yang dimilikinya sangat minim.
Pasalnya, anggaran Fogging dikelola pihaknya pada tahun anggaran APBD 2015 lalu sebesar Rp25 juta. “Anggaran yang kami kelola untuk pencegahan penyakit DBD dirasa masih kurang dari ideal. Jumlah tersebut tak mencukupi untuk bahan bakar dan operasional,” imbuhnya.(ays)