Ingat! Pakailah Masker Secara Benar
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Anjuran pemerintah mengenai protokol kesehatan (prokes) memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M) rupanya belum benar-benar sepenuhnya ditegakan oleh masyarakat. Utamanya, hal yang paling krusial memakai masker secara benar. Kebanyakan masyarakat masih abai untuk mengenakan masker yang benar sesuai anjuran kesehatan.
Padahal, pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ini bukan mitos semata. Sudah banyak korban seluruh nasional bahkan jumlahnya mencapai ratusan ribu. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 seluruh nasional tembus 429.574 orang.
Dirprofnarkes Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Brigadir Jenderal TNI dr Dewi Puspitorini SpP MARS mengatakan, fakta di lapangan masih banyak masyarakat yang belum taat terhadap anjuran pemerintah mengenai prokes 3M. Selain masih banyak yang tak memakai masker saat beraktifitas di luar rumah, ada juga yang memakai masker tapi caranya tidak benar.
“Memakai masker yang benar itu kan, masker sepenuhnya menutupi area mulut dan hidung. Bukan hanya menutupi mulut, dan jangan menyentuh bagian luar dari masker. Karena ini bahaya,” ujar Brigjen TNI dr Dewi dalam web minar bersama wartawan peserta Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) Satgas Covid-19-Dewan Pers, Jumat (6/11/2020).
Jika tak sengaja menyentuh bagian luar masker, diupayakan tangan harus segera didesinfeksi oleh cairan berbasis alkohol. Masker yang digunakan juga harus memenuhi standar. Sederhananya, masker yang dipakai harus mendukung penggunanya tetap bisa bernafas dengan benar.
“Intinya, pakai masker secara benar. Karena benda ini yang bisa menolong penggunanya dari paparan infeksi Covid-19,” ujar Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tahun 1986 ini.
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal S Depari mengatakan, Covid-19 sebenarnya sudah menginfeksi wartawan di seluruh Indonesia. Hanya saja, datanya tidak terupdate secara baik. Atal mengingatkan perusahaan media untuk mendukung jurnalis yang ditugaskan meliput pandemi Covid-19 dengan peralatan yang melindungi kesehatan jurnalis tersebut.
“Jika tidak memungkingkan, lebih baik jangan diliput. Dan disarankan melalui siaran pers dari satgas setempat,” katanya.
PWI Peduli bersama Dewan Pers sering menggelar swab tes bagi awak media. Hanya saja, saat ada jurnalis yang dinyatakan positif, data dan namanya tidak diumumkan.
“Jadi kita gak tahu siapa aja dan jumlahnya berapa. Terakhir saja ada entah 10 atau berapa jurnalis yang positif. Tapi namanya gak keluar,” demikian Atal.(dik)