HIV/AIDS Purwakarta Menurun

Ilustrasi.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Purwakarta merilis temuan kasus baru penderita HIV dan AIDS. Secara kumulatif KPA mencatat setidaknya ada 776 warga Purwakarta terkena HIV. Data tersebut merujuk pada temuan HIV dari tahun 2013 hingga September 2020.

Kepala Sekretariat KPA Kabupaten Purwakarta, Tomi Herutomo mengatakan, di tahun 2020 ada penambahan kasus 123 orang melihat data dari bulan Januari hingga September.

“Untuk kasus AIDS secara kumulatif tercatat ada 241 kasus, ada penambahan 43 orang dari Januari sampai Juli,” ujar Tomi, Sabtu (7/11/2020).

Baca Juga  Siloam Hoapitals Purwakarta Lulus Akreditasi Predikat Parupurna

Data tersebut masih dilakukan sinkronisasi dan validasi data di lapangan.

“Datanya masih kita input bisa jadi ada penambahan. Namun, saat ini ada penurunan dibandingkan dengan temuan kasus di tahun 2019,” ujar Tomi.

Dijelaskan Tomi, angka temuan kasus saat pandemi Covid-19 terbilang turun dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi Covid-19.

“Kalau temuan saat pandemi ada temuan 71 untuk kasus HIV,” ucap dia.

Untuk Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) yang masuk dalam layanan pengobatan (On ARV) Tahun 2020 tercatat ada 239. Selain itu pihaknya juga melakukan program pendampingan kepada ODHA yang putus berobat dengan lost follow up  hingga bulan Desember mendatang, serta bantuan dari female plus untuk petugas lost follow up dan pendampingan di layanan.

Baca Juga  Covid-19 Purwakarta, Positif Nambah 2, Total Positif Kini 21

“Sementara untuk penjangkauan kita dibantu oleh PKBI Cabang Subang dalam hal tes HIV untuk populasi kunci yakni waria dan LSL. KPA Juga menggerakkan kader HIV/AIDS Kabupaten Purwakarta untuk pendampingan dan penjangkauan di tiap puskesmas sebanyak 22 orang,” ujar Tomi.

Pihaknya juga  berencana menjangkau para pekerja di Kabupaten Purwakarta yang nantinya akan bekerjasama dengan Disnaker.

Baca Juga  PSBM Purwakarta Usai, 42 Positif Sembuh

“Untuk saat ini baru tahap koordinasi dan penguatan kelembagaan, harapannya program tersebut  berjalan di tahun 2021,” ucap dia.

Masyarakat perlu tahu soal HIV/AIDS, dan ketika sudah tahu jangan dijauhi orangnya, salah satunya untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi kepada ODHA.

“Kemudian di masa pandemi Covid-19 perlu menerapkan 3M, untuk menerapkan hidup bersih sehat, lebih baik mencegah daripada mengobati,” ucap dia.(dik)