Hewan Kurban Asal Purwakarta Dipastikan Sehat

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memastikan 100 persen hewan kurban asal Purwakarta sehat dan layak konsumsi.(Redaksi)

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memastikan 100 persen hewan kurban asal Purwakarta sehat dan layak konsumsi. Bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha 1437 H, hewan kurban yang terdiri dari sapi dan domba ini akan melalui pemeriksaan dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Purwakarta sebagai leading sector terkait.

Sejak kemarin tim dari Disnakan telah melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap hewan-hewan kurban. Mulai dari tingkat peternak hingga hewan kurban milik pedagang di pasar hewan. Pemeriksaan ini dipandang wajib dilakukan untuk menjaga kualitas hewan ternak.

Baca Juga  Pemkab Purwakarta Pastikan Pelayanan KB di Zona Industri

“Kita pastikan 100 persen aman. Tim kesehatan hewan dari Disnakan sudah bekerja sejak kemarin. Mereka berkeliling dari tingkat peternak hingga pedagang di pasar hewan,” jelas Dedi di rumah dinasnya di Jl Gandanegara No 25 Purwakarta, Senin (5/9/2016).

Terkait isu virus anthrax, harus dipastikan kembali. Mengingat hewan ternak yang memasuki pasar Purwakarta tentu tidak seluruhnya berasal dari peternak asal Purwakarta. Bupati yang sejak remaja mengaku sudah memiliki hewan ternak domba tersebut pun menyebut isu virus anthrax hanya bagian dari masa lalu dunia peternakan di Purwakarta.

Baca Juga  Zona Risiko Diperbarui, Dua Daerah Jabar Berstatus Zona Merah

“Harus diingat juga bahwa hewan ternak ketika sudah ada di pasar itu kan bukan seluruhnya hasil produksi peternak Purwakarta, banyak kok yang berasal dari daerah lain. Tetapi saya pastikan semuanya diperiksa dengan baik, diawasi dengan ketat sebelum sampai ke tangan konsumen, ada label khusus ketika hewan itu sehat dan layak konsumsi. Soal anthrax mah itu mah masa lalu, Tahun 1999 kan?,” beber Dedi.

Kepala Bidang Peternakan Disnakan Purwakarta, dr Ita Sriwuryusturati menyebut pasokan sapi Purwakarta berasal dari tiga daerah Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pengetatan pengawasan perlu dilakukan karena sapi tersebut berasal dari lintas daerah.

Baca Juga  Vaksinasi Disabilitas Jabar Tembus 101 Persen

“Lalu lintas untuk sapi kan berasal dari luar Purwakarta, kami jadi lakukan pengawasan karena kebutuhan sapi kurban ini besar sekali, bisa mencapai 1500 ekor, ada 2000 ekor sapi yang masuk Purwakarta. Kalau untuk domba kita malah surplus, populasi domba Purwakarta saat ini sudah mencapai satu juta ekor dengan kebutuhan untuk kurban sekitar 6000 ekor saja,” pungkas Ita.(*)

Editor : Dicky Zulkifly