DPRD Purwakarta Panggil Pengelola Waralaba Terkait Prokes Covid-19

DPRD Purwakarta memanggil pihak pengelola swalayan terkait penerapan prokes Covid-19 dan panduan adaptasi kebiasaan baru (AKB)

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sudah memanggil sejumlah pengelola waralaba terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) dan panduan adaptasi kebiasaan baru (AKB) berkenaan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun (3M).

Diketahui, meski prokes sudah diterapkan secara ketat, bukan berarti aman dari paparan Covid-19. Terbukti, sejumlah karyawan toko swalayan Giant, terinfeksi Covid -19. Dan pusat perbelanjaan ini harus ditutup dalam beberapa waktu.

“Peristiwa Giant ini harus dipetik hikmahnya dan dijadikan pelajaran bagi pengelola waralaba lainnya. Kendati pengelola sudah menerapkan prokes secara ketat, tetapi karyawannya masih bisa terpapar Covid-19,” ujar Wakil Ketua DPRD Purwakarta Hj Neng Supartini SAg, Jumat (4/12/2020).

DPRD Purwakarta sendiri sudah memanggil pihak pengelola waralaba pada Kamis (3/12/2020) kemarin. Pemanggilan sehubungan beberapa karyawan toko swalayan Giant terinfeksi Covid-19. Hadir dalam rapat kerja di ruang gabungan komisi Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Purwakarta Wahyu Wibisono, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Purwakarta Karliati Juanda, perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Purwakarta, Area Manager toko swalayan Giant Djoni Susilo, serta Kabag Perundang-Undangan Setwan, Persidangan dan Humas Ari Syamsurizal, SH MKn.

Baca Juga  Pemkab Purwakarta Sewa Hotel Isolasi Covid-19 Rp300 Juta

Dalam waktu dekat ini, DPRD Purwakarta akan mengundang pengelola waralaba lain, untuk mengetahui sejauh mana kesiapan mereka dalam menerapkan protokol kesehatan dan panduan AKB selama masa pandemi Covid-19.

“Jangan sampai mereka mengalami kerugian besar seperti yang dialami Giant, jika minimarket mereka harus ditutup gara-gara karyawan terpapar Covid-19,” ujar Neng.

Covid-19 merupakan musiban non alam luar biasa yang tak bisa terelakkan. Kendati sudah didengung-dengungkan soal vaksin Covid-19, Neng menegaskan, siapa yang bisa menjamin bahwa virus corona akan hilang tahun 2021 mendatang.

Secara kelembagaan, DPRD Purwakarta juga menyarankan pemerintah daerah memberikan insentif kepada pihak yang melakukan pemakaman jenazah pasien infeksi Covid-19.

Baca Juga  Covid-19 Purwakarta: Positif 47 Orang

“Selain jasa pemakaman, yang dilakukan petugas Damkar tanpa mengenal waktu, insentif juga perlu diberikan kepada para tenaga medis, yang juga banyak terpapar Covid-19. Sebagai orang beriman, kita juga harus senantiasa berdoa, agar virus mematikan ini segera berlalu,” ujar Neng.

Area Manajer Giant Purwakarta Djoni Susilo mengatakan, sejumlah karyawannya bisa terpapar Covid-19 di luar prediksi. Pasalnya, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah.

“Setiap hari, pagi dan siang, dilakukan pemeriksaan suhu kepada seluruh karyawan, yang terdiri dua shift. Kepada karyawan yang hari itu suhu badannya terdeteksi mencapai 37 derajat, diharuskan istirahat dan memeriksakan diri ke dokter. Begitu pula kepada customer, dilakukan pengecekan suhu di pintu masuk,” ujar Djoni.

Seluruh benda di Giant Purwakarta yang sering mendapat sentuhan langsung sudah disterilisasi dengan disinfektan. Djoni menerangkan, ruangan dan tatanan udara setempat, juga dilakukan sterilisasi setiap hari. Batas jam operasional swalayan, mengikuti arahan pemerintah daerah, yakni tutup jam 22.00 WIB.

Baca Juga  Di Purwakarta, Lansia Peserta Vaksinasi Covid-19 Diantar Jemput Pakai Mobdin

“Tapi musibah tak terhindari, tanggal 21 November lalu, dari 37 karyawan yang dilakukan rapid test, 29 mengalami reaktif. Kepada mereka dilakukan isolasi mandiri dan tes usap. Hasilnya, sejumlah karyawan yang terkonfirmasi positif dilakukan isolasi di Hotel Aruni sampai sekarang,” kata Djoni.

Untuk menghindari penularan virus mematikan tersebut, terang Djoni, pihaknya terpaksa membuang produk makanan, buah-buahan dan sayuran. Sebelum dibuang ke TPS, terlebih dulu dilakukan penyemprotan disinfektan terhadap produk-produk tersebut.

“Saat ini semua produk yang akan dijual sudah fresh atau baru. Rencananya kami akan membuka swalayan kembali pekan ini,” ujar Djoni.

Pihak Giant sudah melakukan koordinasi dengan Tim GTPP Covid-19 Purwakarta terkait rencana pembukaan kembali swalayan.

Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris GTPP Covid-19 Purwakarta, Wahyu Wibisono, pengelola Giant sudah melakukan berbagai antisipasi dan koordinasi.

“Rencananya mereka akan kembali beroperasi pekan ini,” ucap Wibi.(dik)