Dinkes Sukabumi Komitmen Awasi Kesehatan Ibu dan Anak

Foto : Walikota Sukabumi beserta Muspida dan para Pejabat saat melepas iring – iringan ambulance, usai peringatan HKN 2015 di lapang Merdeka Kota Sukabumi, Kamis (12/11/2015)

SUKABUMI, HeadlineJabar.com
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menggagas komitmen kepedulian terhadap kesehatan ibu dan anak melalui program Gerakan Masyarakat Peduli Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Gerakan tersebut tak hanya tugas pemerintah saja, tapi juga harus ada kepedulian dari masyarakat maupun pihak swasta.

Baca Juga  Pondok Salam Satu-satunya Kecamatan Berstatus Zona Merah Covid-19 di Purwakarta

“Indikator pembangunan kesehatan itu satu di antaranya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Gerakan ini merupakan sebuah komitmen untuk menjaga kesehatan ibu melahirkan dan anak baru lahir,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Ritanenny.

Rita menyebutkan angka kematian ibu dan bayi banyak dipengaruhi berbagai faktor. Di antaranya disebabkan tata laksana prenatal care, proses persalinan, dan post natal care.

Baca Juga  Menegaskan Peran Pemdes dalam Program P4GN untuk Mewujudkan Desa Bersinar

“Tapi sekarang ada pergeseran penyebab. Artinya, penyebab AKI dan AKB itu bukan lagi diakibatkan pendarahan langsung, tapi mulai dipicu penyakit degeneratif, seperti jantung,” tuturnya.

Rita tak menampik sampai sekarang masih ada kalangan ibu hamil yang
menggunakan jasa dukun beranak. Namun Dinas Kesehatan berupaya sebisa mungkin agar proses persalinan yang menggunakan jasa dukun beranak didampingi tenaga kesehatan (bidan).

Baca Juga  Sentra Vaksin Silih Tulungan, Lindungi Masyarakat di Kawasan Ekonomi

“Sekarang hampir sebagian besar proses persalinan sudah menggunakan jasa medis. Ada satu-dua yang menggunakan paraji (dukun beranak), tapi tetap harus didampingi tenaga kesehatan. Apalagi usia dukun beranak rata-rata sudah tua. Makanya, kita membuka peluang-peluang tenaga kesehatan, dalam hal ini bidan yang betul-betul sudah terlatih dan terdidik,” tandasnya.(rie)