Wakil Walikota (Wawali) Bandung Oded M Danial meyakinkan Rumah Sakit Kandungan Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung mengalami perkembangan pesat. Khususnya dari sisi sarana prasarana RSKIA Bandung.
“Perubahannya sudah liar biasa, kalaupun ada keluhan dari masyarakat saya kira harus bersikap objektif juga, kita terus berupaya saya dan semua tim didepan tim penilai sudah menyampaikan standar yang liar biasa,” ujar Oded.
Hal ini ia sampaikan saat menerima tim penilai akreditasi dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang diketuai dr Isnooy Djati MSc di (RSKIA) Kota Bandung, Jalan Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/5/2016).
Oded didampingi langsung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Achyani Raksanagara, beserta Direktur Utama RSKIA Kota Bandung, Nina Manarosana.
Oded M Danial mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebagai pemilik RSKIA. Kedatangan tim akreditasi maksudnya lebih ingin meyakinkan perkembangan pembangunan di RSKIA.
“Kedatangan tim akreditasi itu ingin meyakinkan bagaimana eksisting yang berkembang di RSKIA ini, tentu mereka tidak mau melihat dari sisi direksi tapi juga, mereka ingin melihat kita sebagai pemilik,” ujar Oded.
Oded menuturkan, surveyor lebih ingin mengetahui seberapa jauh dukungan dari pemilik untuk perkembangan RSKIA.
” Mereka juga ingin tahu, bagaimana dukungan dari owner di RS ini, kami juga mendukung penuh karena yang namanya RS bagian dari konsep pembangunan sosial,” ujar Wawali Oded.
Bentuk dukungan penuh tersebut dapat dilihat dari besarnya anggaran dana untuk RSKIA yang tercermin dari dukungan fasilitas yang berkualitas dan komprehensif.
“Kita buktikan disamping terus memberikan dukungan fasilitas yang berkualitas dan komprehensif, kita siapkan juga lokasi untuk RS baru yang nantinya akan dibangun,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSKIA Kota Bandung, Nina Manarosana, mengatakan terkait rencana pembangunan RSKIA yang baru saat ini masih dalam proses desain.
“Lahan 7343 meter sudah selesai, sekarang tinggal gambar grand desain fisik, menunggu persetujuan walikota, DED baru Amdal, setelah itu tinggal nunggu nota kesepahaman,” ujar Nina.
Ketua KARS Isnooy Djati mengatakan, penilaian akreditasi tersebut bertujuan akhir dalam upaya untuk meningkatkan mutu dan pelayanan rumah sakit. Akreditasi tersebut dilakukan di seluruh rumah sakit se Indonesia.
“Implementasi aturan Departemen Kesehatan (Depkes) RI yang menerapkan standar pelayanan bagi rumah sakit berstandar internasional,” terang Isnooy Djati.(*)