Bupati Purwakarta Boyong Orang Gila ke Panti Sosial Tasik
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berbincang dengan Warsa Wijaya (26) warga yang mengalami stres karena putus cinta.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memboyong warga pengidap gangguan jiwa ke Panti Rehabilitasi Sosial Yayasan Mentari Hati Tasikmalaya, Jawa Barat. Ada enam warga asal Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani Purwakarta yang mulai diberangkatkan pada Kamis (10/11/2016) siang tadi.
Dari jumlah kelompok pengidap gangguan jiwa di Pasirmunjul yang dilaporkan sebanyak 6 orang, pada saat dijemput, jumlahnya bertambah menjadi delapan orang. Ade dan Siti Nurjanah menambah daftar yang bakal diboyong ke Tasik.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berbincang dengan Warsa Wijaya (26) warga yang mengalami stres karena putus cinta.
Sebelumnya, didata nama-nama warga pengidap gangguan jiwa. Antara lain, Neng Etih (26) Kampung Cigintung RT 08 RW 06, Haris (9), Enen (44), Iyus (27), Warsa (26) RT 09 RW 03 serta Siti Juariah (56) RT 10 RW 03.
Untuk Warsa Wijaya (26) dan Haris (9) tidak dikirim ke Tasik karena katogeri gangguan yang diidap. Semisal Warsa, ia mengalami stres karena putus cinta. Hanya memerlukan perawatan psikologis di Pesantren Cireok.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berbincang dengan Neng Etih (26) warga yang mengalami gangguan jiwa karena sering mendengar bisikan-bisikan halusinasi.
Untuk Haris, anak ini diyakinkan mengidap penyakit autis hyper aktif. Dan harus dilarikan ke tempat perawatan khusus di Rumah Autis Cikutra Kota Bandung.
“Warsa dan Haris akan sembuh dirawat di tempat yang khusus kurang dari sebulan,” kata Dedi saat menerima rombongan pengidap gangguan jiwa di Saung Katresna.
Bagi warga yang dikirim ke Tasik, Dedi meyakinkan mereka bakal mendapat pelayanan maksimal. Seluruh kebutuhan dan biaya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah daerah.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi membujuk Haris, anak ini diyakinkan mengidap penyakit autis hyper aktif.
“Kami yang tanggung dan sudah menjalin kerja sama dengan pihak yayasan panti sosial di Tasik,” terang Dedi.
Pengelola Panti Rehabilitasi Sosial Yayasan Mentari Hati Tasikmalaya, Dadang Heryadi menyebut, semua pasien yang dikirim dari Purwakarta akan dirawat hingga sembuh. Hanya saja, pihaknya tidak bisa memastikan kapan mereka bisa sembuh.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berbincang dengan Neng Etih (26) warga yang mengalami gangguan jiwa karena sering mendengar bisikan-bisikan halusinasi.
“Wallahualam. Susah diprediksikan. Yang jelas, semua pasien yang kami rawat bisa sembuh total. Tiba di panti, mereka akan langsung kami rehabilitasi,” kata Dadang.
Kepala Desa (Kades) Pasirmunjul Kecamatan Sukatani, Purwakarta, M Hilman Nurzaman memilih solusi menyerahkan warga yang mengidap gangguan jiwa ke pihak pemerintah daerah. Pihaknya hanya mengharapkan kesembuhan mereka, karena sudah tak lagi bisa membiayai.
Foto : Pemkab Purwakarta menyiapkan transportasi ambulans untuk mengantar jemput warga kelompok pengidap gangguan jiwa.
“Kami sudah berupaya maksimal. Mulai diantarkan berobat ke RS Cisarua Bandung sampai kami kehabisan dana. Biayanya semua ditanggung oleh dana perelek dan pemerintah desa. Namun kami sudah tidak sanggup lagi,” kata Kades Hilman.
Hilman bahkan mengantar Haris, anak mengidap penyakit autis hyper aktif ke tempat perawatan khusus di Rumah Autis Cikutra Kota Bandung. “Saya akan mengupayakan kesembuhan mereka,” terang Hilman.
Sebagaimana diketahui, sejak pagi tadi pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta sudah menyiapkan transportasi ambulans untuk mengantar jemput warga kelompok pengidap gangguan jiwa.
Kebijakan ini juga selaras dengan sayembara orang gila yang dibuka kemarin oleh Bupati Dedi. Sayembara akan ditutup pada akhir Desember 2016 mendatang.
Dicky Zulkifly