Bukan Lumpuh, Sejumlah Warga Darangdan Alami Nyeri Sendi dan Meriang Akibat Cikungunya

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Kepala Puskesmas Darangdan Purwakarta, Marno, membantah kabar yang menyebutkan puluhan warga mengalami kelumpuhan. Menurut Marno kabar tersebut berhembus terlalu dibesar-besarkan.

Marno mengatakan tidak benar ada puluhan warga alami kelumpuhan, yang benar adalah sejumlah warga di Darangdan hanya mengalami gelaja nyeri sendi yang disertai dengan gejala panas dingin alias meriang. Dari penanganan yang dilakukan, sejumlah warga tersebut sudah sembuh.

Baca Juga  SMP dan SMA AQLIS 2 Purwakarta Lakukan Giat Sosial Putus Sebaran Covid-19

Ia juga menjelaskan Puskesmas Darangdan dan pihak desa sudah mengetahui dan mengambil tindakan cepat atas fenomena tersebut sejak Desember 2020 lalu.

Berdasarkan hal pengecekan di lapangan dan di laboratorium sejumlah warga yang nyeri sendi dan meriang tersebut disebabkan oleh gigitan nyamuk penyebab Cikungunya. Cikungunya sendiri adalah infeksi virus yang ditandai dengan serangan demam dan nyeri sendi secara mendadak.

Baca Juga  Dukung Ketersediaan Stok Darah di PMI Satpol-PP Purwakarta Gelar Donor Darah Massal

“Jadi bukan kelumpuhan, tapi nyeri sendi dan sudah ditangani dengan cepat. Sejumlah pasien bahkan sudah sembuh,” ujar Marno, kepada awak media, Jumat (15/1/2021).

Untuk menghentikan serangan nyamuk penyebab cikungunya, Marno mengungkapkan Puskesmas Darangdan dibantu pihak desa sudah melakukan Fogging.

Fogging dilakukan di sejumlah titik yang dilaporkan terdapat kasus Cikungunya dan di wilayah lainnya yang potensial. Fogging merupakan tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk.(dik)

Baca Juga  Spirit Gotong Royong Tangani Pandemi Covid-19 di Kabupaten Purwakarta