Buang Sampah Sebelum Mobil Pengangkut Datang

Foto : petugas DLH Purwakarta.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyamakan persepsi dan menguatkan komitmen dalam hal menjaga lingkungan. Terutama, dari ancaman sampah.

Kabid Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkuhan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta, Acep Yulimulya mengatakan, dalam pengelolaan sampah seluruh elemen dan stakeholder harus juga terlibat tanpa terkecuali. Artinya, tak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

“Menyelamatkan lingkungan, harus menjadi bagian dari komitmen bersama,” ujar Acep, baru-baru ini.

Ia menyadari, sejauh ini budaya bersih dan nyaman di masyarakat cenderung menurun. Bahkan, kepekaan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan masih sangat kurang.

Baca Juga  Covid-19 Purwakarta: 7 ODP Selesai Pemantauan

Salah satu contohnya, bisa dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah disembarang tempat, bahkan dengan waktu yang tidak tepat.

“Sampai saat ini, kami sering melihat tumpukan sampah di gang-gang yang ada di pinggir jalan. Padahal mobil pengangkut sampah sudah beroperasi untuk mengangkut sampah ini dari jam 5 sampai jam 7 pagi,” katanya.

Menurutnya, kalau masyarakat bisa membuang sampah sebelum armada pengangkut beroperasi, mungkin pemandangan sampah yang berserakan di sisi jalan tidak akan terlihat.

Baca Juga  Serapan Vaksin Covid-19 Purwakarta Capai 84,33 Persen Tertinggi di Jabar

Untuk itu, saat ini pihaknya tengah mengintensifkan sosialisasi supaya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah bisa tergugah.

“Imbauan kami, kalau mau buang sampah jangan lewat waktu operasional armada sampah. Karena, dipastikan tidak terangkut untuk dibuang ke TPS,” jelas dia.

Acep menjelaskan, merujuk pada aturan harusnya sebelum jam 7 itu jalur-jalur yang ada harus sudah bersih dari tumpukan sampah. Tapi, pada kenyataannya masih ada saja yang membuang sampah lebih dari jam tersebut.

Baca Juga  Covid-19 Purwakarta: ODP 164, PDP 6, Positif 1

Sebenarnya, sambung dia, dalam hal ini pihaknya bukan hanya berbicara soal estetikanya saja, tapi lebih ke kenyamanan. Tentunya, untuk meminimalisasi timbulnya masalah lain dari sampah. Misalnya, masalah kesehatan.

“Kenyamanan, kebersihan dan keindahan lingkungan harus dibuat oleh kita sendiri. ‎Kalau lingkungannya bersih, dipastikan akan jauh dari sumber penyakit. Dengan begitu, dia berharap, masyarakat bisa lebih peka lagi. Jangan sampai, membiarkan lingkungannya terlihat kotor‎,” ujarnya.(dik)