BPJS Kesehatan Depok Target 100 Persen Keikutsertaan Tahun Depan
Foto : BPJS Kesehatan Depok menarget 100 persen keikutsertaan masyarakat tahun depan.
DEPOK, headlinejabar.com
Dalam rangka menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat, mengajak para awak media untuk menyebarluaskan informasi terkait program-program JKN.
Kepala BPJS Kesehatan Kota Depok dr Nurifansyah MKM AAK mengatakan, program JKN adalah amanat dari undang-undang No40 dimana konstitusi jaminan sosial menjadi hak warga negara.
“Tujuan dari undang-undang adalah memastikan hak warga negara mendapatkan akses kesehatan terpenuhi dari Sabang sampai Merauke. Dimana era sebelum JKN kesehatan orang sakit adalah urusan masing-masing,” jelas Nurifansyah, Senin (28/11/2016).
Keikutsertaan masyarakat dalam JKN adalah wajib. Untuk itu peran serta pemerintah diperlukan untuk mendata penduduk baik itu yang mampu maupun yang tidak mampu.
“Kepersertaan JKN itu wajib kenapa karena untuk memastikan peserta JKN terlindungi dari masalah sakit penyakit karena seberapa pun yang kita punya begitu kita sakit parah maka akan bangkrut,” jelasnya.
Tidak hanya itu pihaknya mengakui masih banyak kekurangan dalam melakukan pelayanan di rumah sakit dimana masih ada informasi adanya pasien ditolak.
“Kalau pelayanan di RS masih antre dan ada pasien yang ditolak itu juga masih menjadi pekerjaan rumah kami. Karena untuk data yang kami miliki saja peserta JKN untuk di Kota Depok itu mencapai angka 1 juta dari 1,6 juta jumlah penduduk di Kota Depok. Artinya apa kita masih punya tugas berat untuk menuju 100 persen pada tahun depan,” katanya.
Lebih lanjut pihaknya juga menegaskan bahwa pihaknya masih berusaha bagaimana seluruh rumah sakit yang ada di Kota Depok untuk dapat bergabung dengan BPJS.
“Di Kota Depok ini ada sekitar 20 rumah sakit dan baru 13 Rumah sakit yang bekerja sama dengan kita diharapkan sisahnya bisa tahun depan bergabung,” terangnya.
Dirinya juga menerangkan bahwa pihaknya kita tengah mengembangkan aplikasi berbasis android dimana nantinya masyarakat dapat melihat secara langsung ketersedian kamar kosong di seluruh rumah sakit tidak hanyak di Depok.
“Tidak hanya aplikasi berbasis android yang tengah kita kembangkan tetapi, informasi dasbord di mana pasien dapat melihat langsung apakah ada ruan kosong atau tidak sementara ini memang belum seluruh rumah sakit yang memasang informasi ini baru ada sekitar 3 RS diantara RSUD, Citra Medika dan Bakti Yudha yang lainnya sedang kita siapkan untuk menerapkan sistem yang sama,” tandasnya.
Reporter : Yopi Setyabudi
Editor : Dicky Zulkifly