Warga Plered Purwakarta Tuntut Perbaikan Jalan Pada Perusahaan Sekitar

Foto : Jalan yang dilalui oleh perusahaan yang tergabung dalam Fokari di Kecamatan Plered rusak parah. Warga meminta perbaikan segera.

PURWAKARTAheadlinejabar.com

Kesal jalan lingkungan di desanya rusak akibat aktivitas perusahaan, warga dari mayoritas desa di Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menuntut perbaikan. Jika keinginan mereka tak dikabulkan, mereka mengancam akan menutup akses jalan.

Perusahaan dimaksud yang terkeba tuntutan antara lain PT Gunung Kacapi, PT Akua Rindo, PT Nusantara, ketiganya berada di wilayah Desa Liung Gunung Kecamatan Plered. PT Papua Mas di Desa Linggar Sari, PT Selo Agung di Desa Pamoyanan, PT MMS di Desa Pamoyanan, PT BCA di Desa Cipicung, PT Panghegar di Desa Cilalawi Kecamatan Plered, Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Juga  Menegaskan Komitmen Penyediaan Informasi yang Akurat, Transparan dan Akuntable

Kesemua perusahaan tersebut berada di bawah Forum Komunikasi Kwari (Fokwari) Kabupaten Purwakarta. Berdasarkan keterangan dari perwakilan masyarakat desa-desa tersebut, mulai ditutupnya jalan ini oleh warga, sampai saat ini belum direalisasi apa yang jadi keinginan warga. Jalan rusak belum dibangun oleh pihak pengusaha.

“Kami sebagai perwakilan dari masyarakat, ingin jalan ini diperbaiki, karena jalan tersebut sudah rusak parah dan berlubang. Dan juga kalau di musim hujan air jalan ini seperti kolam,” jelas Jaji Nurchayadi (32) tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga  Karawang Darurat Polusi Udara

Di saat musim kemarau debu jala  masuk ke dalam rumah. Masyarakat di sekitar, terang dia, kalau berangkar kerja merasa terganggu akibat jalan yang rusak.

“Kan di sini banyak anak kecil yang bisa terkena gangguan pernapasan sedangkan perusahaan tersebut tidak ada sama sekali ditribusinya kepada masyarakat kami,” tegas dia.

Menurutnya, jalan sempat diperbaiki, tapi bahan jalan tersebut tidak berkualitas. Akibatnya jalan tersebut rusak kembali. “Kami sempat menegur ke pelaksana pembagunan jalan, H Iip sebagai humas PT Gunung Kacapi dengan alasan beko dan stum rusak padahal kami tahu bahwa alat itu banyak bukan satu saja,” tutup Jaji.(jem)

Baca Juga  Deposit Rp25 Juta Paspor Baru Tak Berguna di Depok