Warga di Depok Gelar Aksi Tutup Portal

Foto : warga melakukan aksi tutup portal di sejumlah titik pintu masuk perumahan warga.

DEPOK, headlinejabar.com

Merasa belum ada jawaban serius dari Pemerintah Kota Depok mengenai rekomendasi pembatalan kebijakan Sistem Satu Arah (SSA), warga Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, melakukan aksi tutup portal di sejumlah titik pintu masuk perumahan warga.

“Aksi tutup portal jalan perumahan warga sebagai bentuk protes warga terhadap dampak kebijakan SSA,” Tegas Toro, selaku perwakilan forum RW di Kelurahan Depok Jaya, Senin (28/8/2017).

Baca Juga  PDAM Sesuaikan Tarif Pelanggan

Dikatakan Toro, aksi tutup portal setiap titik pintu masuk umumnya yang menjadi perlintasan baru kendaraan roda dua maupun empat, yang menyebabkan timbul titik kemacetan. Akan tetapi tak menutup kemungkinan penutupan portal akan dilakukan secara menyeluruh.

Namun, Ia menyebutkan, penutupan portal saat ini baru di Jalan Papaya Raya, Belimbing Raya, Dahlia Raya di wilayah Kelurahan Depok Jaya.

Baca Juga  Pemkab dan Kodim Padukan TMMD dan Gempungan

“Sesuai waktu pertemuan dengan Kadishub Kota Depok, Rabu (23/8) lalu, batas evaluasi SSA sampai akhir bulan Agustus. Ya tunggu saja rekomendasi penolakan kami, hasilnya seperti apa,” kata Toro, yang juga Wakil Ketua LPM Depok Jaya.

Tak hanya itu, ia mengungkapkan para pedagang di Kampung Lio sebelumnya telah menyatakan akan melakukan aksi demo dengan turun kejalan apabila hasil kebijakan SSA akan terus dilanjutkan.

“Ya mau bagaimana lagi, kami sudah kehabisan jawaban dan alasan buat menahan mereka untuk melakukan aksi turun kejalan,” ucap dia.

Baca Juga  DPRD Purwakarta Sayangkan Pembantaian Pasal Penting Perbup Desa Berbudaya

Seperti diketahui, kebijakan SSA yang diambil Pemkot Depok untuk mengurai kemacetan dalam tahap rekayasa lalu lintas dinilai warga Depok Jaya tidak tepat, karena dinilai kontraproduktif.

Karena berdampak pada timbulnya kemacetan baru di titik lingkungan perumahan warga, banyak muncul korban kecelakaan, kerugian ekonomi pedagang, meningkatnya tingkat kriminalitas, serta kenyamanan warga terganggu.