Warga Cibebet Kekurangan Air Bersih

Foto: Warga Cibebet Kekurangan Air Bersih

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Hampir setiap hari mulai pagi dan sore hari warga Desa Cibeber Kecamatan Kiarapedes Purwakarta terus memenuhi satu satunya tempat pemandian umum.
Kejadian tersebut akibat musim kemarau dan tidak mengalirnya sumber air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) wilayah wanayasa membuat sebagian warga Desa Cibeber kekurangan air bersih, sehingga warga pun terpaksa menggunakan sarana dan prasarana tempat pemandian umum yang di bangun oleh pemerintahan Desa Cibeber dengan kondisi bangunan sealakadarnya yang memiliki enam kamar mandi.

Salah seorang warga setempat, Ade Komar (43), mengaku terpaksa menggunakan air yang dialihkan ke cekdam ini dari salah satu mata air sungai yang ada di wilayah Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga  Dinas Pemuda Taruh Harapan Besar Terhadap KNPI Purwakarta

“Karena pasokan air yang biasa di aliri dari PDAM sudah lama tidak mengalir, namun warga pun merasa senang dan terbantu karena masih ada tempat untuk mengambil air meski hanya untuk keperluan MCK saja,” ujarnya, Minggu (23/08).

Ade menambahkan, hampir tiap hari dirinya mengambil air untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK) hal ini terpaksa dilakukan karena tidak ada lagi sumber mata air untuk keperluan sehari harinya.

Baca Juga  Gelar Seminar Kebangsaan, Kodim 0619 Perkokoh Budaya Bangsa

” Ya harus gimna lagi kang, ini juga udah alhamdullilah masih ada tempat pemandian umum, sehingga kami tidak sangat direpotkan disaat musim kemarau ini. Sekarang air pdam yang biasa ngalir ke rumah udah jarang bahkan satu minggu sekali juga ga ada,” terangnya.

Hal senada juga di rasakan Nadilla Nurulfauziah (15) salah seorang warga Desa Cibeber lainnya,j dirinya mengaku setiap hari sepulang sekolah harus datang ke tempat pemandian umum ini untuk keperluan mck saja, meski harus menunggu antrian. Karena kondisi air yang kurang di rumahnya di pergunakan hanya untuk keperluan memasak saja.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Sumbang Lengan Palsu untuk Jamaludin

“Terpaksa harus menunggu antrian setiap datang ke sini, soalnya warga yang datang kesini banyak. Tidak hanya untuk mandi saja, namun warga juga sekalian mencuci pakaian jadi ya harus nunggu lama, hampir tiap hari sepulang sekolah dan pagi hari saya datang ke sini, ” ungkapnya

Sementara itu, Nadilla berharap musim kemarau ini bisa teratasi dengan adanya saluran air PDAM yang mengalir kembali ke rumah warga Desa Cibeber.

“Sehingga kami tidak kekurangan air bersih lagi, seperti yang saat ini terjadi di Desa Cibeber,” pungkasnya. (lan/eka)