Perasaan lega dan optimis terpancar di wajah para pedagang Sate Maranggi di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Rabu (6/4/2016) hari ini mereka mulai menempati Kampoeng Maranggi.
Nama Kampoeng Maranggi lahir karena Plered menjadi salah satu daerah sentra makanan khas Purwakarta ini. Tempat ini terdiri dari kios-kios maranggi yang dibangun langsung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta. Kampoeng Maranggi diwarnai nuansa etnik bangunan khas Sunda yakni “Julang Ngapak”.
Penempatan Kampoeng Maranggi dipimpin oleh Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara, Rabu (6/4/2016). Menurut Dadan, pembangunan Kampoeng Maranggi memiliki orientasi untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Melalui penataan ini, dirinya berharap kunjungan wisatawan kuliner meningkat di Kabupaten Purwakarta.
“Bagus untuk menopang Industri Keramik Plered, sebelum sampai ke Kampoeng Maranggi, wisatawan melewati Desa Anjun. Di sana banyak keramik dipajang,” kata Wabup Dadan di Kampoeng Maranggi Plered Purwakarta.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kanan) bersama Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara (kiri) di tengah kegiatan penempatan Kampoeng Maranggi Plered oleh para pedagang. (Aga Gustiana – headlinejabar.com)
Wabup Dadan memberikan tips dan cara promosi. Dadan menjelaskan, media sosial saat ini masih menjadi cara paling efektif promosi bisnis. Media sosial bisa digunakan para pedagang atau siapapun untuk mempromosikan Sate Maranggi di muka dunia.
Selanjutnya, Wabup Dadan segera berkoordinasi dengan bidang pariwisata agar melakukan promosi yang lebih massif.
“Kampoeng Maranggi harus segera diketahui oleh publik. Caranya ramaikan saja di media sosial. Saya nanti koordinasi dengan bidang pariwisata,” tutur Wabup Dadan.
Kampoeng Maranggi terletak tepat di halaman Stasiun Kereta Api (KA) Plered. Memiliki daya tampung untuk 120 pedagang. Kampoeng Maranggi khusus diperuntukkan bagi para pedagang Sate Maranggi baik yang selama ini berjualan di pinggir jalan maupun berkeliling.
Nur (40) mengaku sudah jualan Sate Maranggi sejak 15 tahun lalu. Ia berterima kasih kepada Pemkab Purwakarta yang telah memberikan fasilitas kios gratis bagi para pedagang Sate Maranggi di Plered.
“Terima kasih ini tempatnya nyaman dan tenang. Pelanggan bisa betah makan maranggi di sini,” kata Nur.
Perkataan Nur diamini oleh Ajang (48) pedagang sate yang lain. Menurutnya Kampoeng Maranggi memiliki tempat parkir yang luasm, dirinya tidak merasa khawatir ditegur oleh petugas Dishub lagi saat berjualan maranggi.
“Alhamdulillah kang, ini tempat parkirnya bagus. Gak takut ditegur bapak petugas Dishub lagi,” ungkap Ajang.(*)
Reporter : Aga Gustiana
Editor : Dicky Zulkifly